“Guru bukan orang hebat, namun guru bisa menjadikan banyak orang hebat,” pesan Linda akhiri sambutan.
Jurnalis : Khairul
ANTARAN|SUBULUSSALAM – Dari 22 siswa SD Al Faqih Islamic Full Day School yang tamat dan diwisuda di Pendopo Wali Kota Subulussalam, Sabtu (08/06/2024), tujuh diantaranya diterima di sekolah unggul di Indonesia, seperti Aceh, Sumatera Utara dan Jawa.
Kepala SD Al Faqih, Linda Dwi Rejeki, SP, S.Pd mengatakan itu memberi sambutan dan mengapresiasi pendiri yayasan Al Faqih Ihza Madani yang dinilai membuka peluang kerja bagi warga Subulussalam.
Kepada para orang tua siswa disampaikan hal senada karena mempercayakan Al Faqih tempat menuntut ilmu. Kepada para alumni diminta menjaga nama baik Al Faqih, terus meningkatkan semangat belajar.
Disebutkan, 22 siswa yang dilepas terdiri dari 12 laki-laki dan 10 perempuan. Alumni Al Faqih yang berkarakter dan Islami disebut mampu mengukir prestasi hampir di semua sekolah tempat melanjutkan pendidikan.
Prestasi inipun diakui berkat dukungan orang tua siswa yang hebat, termasuk dukungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DPK) Kota Subulussalam.
“Guru bukan orang hebat, namun guru bisa menjadikan banyak orang hebat,” pesan Linda akhiri sambutan.
Meski tidak hadir, melalui pesan khusus pada layar di pentas acara, Pj. Wali Kota, Azhari, S.Ag, M.Si mengapresiasi acara itu sembari meminta semua anak yang dilepas belajar lebih giat. Ia yakin, Yayasan Al Faqih Ihza Madani akan semakin maju dan sukses ke depan.
Diselingi pentas seni, diawali lagu penyambutan tamu oleh siswa dan siswa yang tamat, tiga protokol memandu acara menggunakan tiga bahasa, yakni Arab, Rashes Hafizhah Noureen, Bahasa Inggris, Sabrina Putri Firman dan Indonesia, M. Zaky Raman.
Doa dipimpin M. Rayhan Syahputra, lalu baca quran, Sabrina Putri Firman dan sari tilawah M. Zany Raman.
Sementara Kepala DPK, Muhammad Sahrul Harahap, S.Pd, MIP dalam sambutannya mengatakan, Yayasan Al Faqih Ihza Madani telah mampu mewarnai pendidikan di kota ini dan menjadi salah satu sekolah favorit.
Ditegaskan, wujud pendidikan adalah perubahan perilaku yang lebih baik. Pendidikan hari ini mempersiapkan generasi untuk 20 tahun ke depan.
Pintar namun tak berakhlak, disebut bentuk kegagalan dalam membentuk dan membangun berkarakter anak. Karenanya, tanggung jawab mendidik anak tanggung jawab semua pihak, bukan hanya guru.
Mewakili orang tua siswa Kelas VI, Rahmayani Sari Munthe, S.STP sangat mengapresiasi Yayasan Al Faqih. “Dari tidak pandai membaca alquran, hari ini anak-anak sudah pandai bahkan hafal alquran,” tegas Rahmayani yang anaknya disebut melanjutkan pendidikan ke Tahfiz Sulaimaniah, Aceh.
Di sisi lain, Rahmayani yang mantan Camat Simpang Kiri itu ingatkan para orang tua siswa bahwa kecanggihan teknologi hari ini mengharuskan orang tua ekstra mendidik anak agar tak salah arah. Mempersiapkan bekal akhirat disebut sebuah keniscayaan dan hal ini perlu ditanamkan kepada setiap anak sejak dini.
Pelepasan ditandai pengalungan selempang yayasan, memakaikan topi wisuda dan pemberian ijazah serta buah tangan kepada semua siswa yang dilepas oleh Kepala DPK, Ketua Yayasan bersama istri.
Ketua Yayasan Firman Saputra beri sambutan singkat ungkapkan rasa haru mendalam selama mendidik anak hingga saatnya tamat SD. “Jangan pukul anak-anak, jangan dibentak-bentak, sentuh hati mereka dengan kelemah lembutan, Al Faqih mendidik tidak menyakiti,” pesan Firman.
Hadir sejumlah pejabat, diantaranya menyaksikan anak dilepas/diwisuda atau tampil pada pentas seni, seperti Kasintel Kejari, Delfiandi, SH, Ketua STIT Hafas Safnial, SE, MM, Korwas, Pimpinan Bank BSI dan Bank Aceh, Ketua MPD, para orang tua siswa dan undangan lain.(*)