Jurnalis : Fandi
ANTARAN|KUTACANE – Sedikitnya 24 desa (Kute) pada 7 kecamatan di Aceh Tenggara terendam air dan beberapa oprit jembatan amblas ke dasar sungai. 3 warga juga dilaporkan hanyut dan 1 balita belum ditemukan, akibat musibah banjir bandang dan banjir sungai yang terjadi pada Senin (13/11/2023) malam.
Selain menyebabkan hubungan Kutacane -Blangkejeren dan hubungan Kutacane – Batas Sumut sempat lumpuh total akibat banjir bandang di desa Pasar Puntung, Kampung Baru dan Titi Pasir kecamatan Semadam, banjir yang membawa material pasir, kayu, batu dan juga terjadi di Desa Bukit Baru kecamatan Ketambe akibat meluapnya sungai Gunung Malas.
Kalaksa BPBD, Nazmi Desky kepada antaran, Selasa (14/11) mengatakan, selain jembatan di ruas jalan nasional tersumbat di kecamatan Semadam dan Ketambe akibat tingginya curah hujan yang akhirnya membawa material dari kawasan pebukitan ke pemukiman penduduk, banjir akibat meluapnya sungai Alas juga menyebabkan hubungan kecamatan Babussalam dengan Darul Hasanah dan kecamatan Lawe Alas putus total.
Berdasarkan di BPBD, banjir yang terjadi usai Shalat Isya yang diawali hujan lebat yang mengguyur bagian hulu puluhan anak sungai,menyebabkan 7 kecamatan mulai dari Ketambe, Babussalam, Lawe Bulan, Bambel, Bukit Tusam, Lawe Sumur dan Semadam terdampak banjir.
Bahkan di kecamatan Semadam, terutama di 3 desa yakni, di Kampung Baru, Pasar Puntung dan Titi Pasir menyebabkan 3 rumah warga rusak, 1 rusak sedang dan 1 lagi rusak ringan dihantam batu dan kayu besar yang dibawa anak sungai yang bersumber dari pegunungan Bukit Barisan, di bagian paling timur Aceh Tenggara tersebut.
Banjir bandang dan banjir sungai akibat meluapnya beberapa sungai tesebut, juga menyebabkan Titi Gantung Bendabe yang menghubungkan Kecamatan Babussalam – Darul Hasanah putus total dan tak bisa lagi dilewati kendaraan roda dua.
Saat ini, lanjut Nazmi, hubungan Kutacane – Lawe Pakam ,perlahan tapi pasti mulai normal menyusul turunnya alat berat milik Pemkab membersihkan badan jalan nasional di desa Pasar Puntung, Kampung Baru dan Titi Pasir dari rendaman tanah,Pasir dan kerikil serta kayu besar yang menutupi ruas jalan nasional.
Sedangkan hubungan Kutacane – Blangkejeren Gayo Lues juga telah normal kembali, setelah alat berat turun membersihkan dan menyingkirkan batu, kayu dan lumpur dari badan jalan nasional di kecamatan Ketambe tersebut, demikian juga sampah bekas banjir dari jalan nasional di kawasan Kuning kecamatan Bambel.
Pantauan Antaran, kendati putus total akibat oprit jembatan Barung amblas dihantam aru sungai Alas, hingga membuat hubungan Kota Kutacane dengan Kecamatan Lawe Alas dan Darul Hasanah putus total, belum terlihat upaya pihak berkompeten membangun jembatan darurat, terutama bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua.(*)