“Sudah menjadi kecemasan umum, listrik sering padam di kawasan Aceh Selatan. Mengatasi langganan listrik mati, pihak PT PLN diminta mempercepat operasional Gardu Induk di Kuta Blang, Samadua,” kata Keuchik Usman Nuri.
Jurnalis : Sudirman Hamid
ANTARAN|TAPAKTUAN – Keluhan tentang kondisi listrik sering padam di beberapa wilayah dalam Kabupaten Aceh Selatan, masyarakat mendesak PT PLN (Persero) mempercepat pekerjaan pembangunan tower jaringan dan mengoperasi Gardu Induk (GI) di Gampong Kuta Blang, Kecamatan Samadua.
“Kasak kusuk dan keluhan masyarakat di wilayah Sawang, Samadua, Tapaktuan hingga Trumon terhadap listrik sering padam menjadi buah bibir hari-hari. Salah satu solusi, didesak mempercepat penyelesaian pekerjaan pembangunan tower dan pengoperasional GI Samadua,” ujar Ketua Forum Keuchik Kecamatan Sawang Usman Nuri kepada antaran, Senin (19/8/2024).
Ia menilai, listrik sering padam erat hubungannya dengan pendistribusian arus yang disuplai dari Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Kota Subulussalam ke sejumlah titik di Aceh Selatan.
Akibat sistem, maka kerap mengalami gangguan jaringan baik pada saat cuaca ekstrim maupun situasi aman dan cerah. Gardu Induk itu merupakan bagian dari sistem pembangkit, transmisi dan distribusi listrik mengubah tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya.
Menurut Ketua Forum keuchik, apabila Gardu Induk sudah berfungsi, penyaluran listrik ke pelanggan akan mudah dilakukan pengaturan dan pengamanan. Mengatasi listrik sering padam, PT PLN didesak mempercepat merampungkan pembangunan tower dan pengoperasian Gardu Induk.
“Kami masyarakat sudah sangat jenuh dan menderita akibat listrik sering padam. Disadari atau tidak, listrik padam tidak hanya pada saat diterpa angin maupun diguyur hujan, dalam kondisi cuaca tenangpun listrik mati. Penilaian kami, pihak PT PLN lamban menyelesaikan pekerjaan tower dan Gardu Induk,” tutup Usman Nuri. (*)