“Hingga kemarin, persiapan peresmian kantor sudah 90 persen. Insya Allah, hari ini tutas kita kerjakan,” ujar Coy yang ikut diamini Ketua Panitia Pelantikan, Azhari Usman.
Jurnalis : Suprijal Yusuf
ANTARANNEWS.COM|JANTHO – Kepengurusan PWI Aceh Besar yang pertama untuk priode 2022-2025, direncanakan akan dilantik dan dikukuhkan, Kamis (25/08/2022) di Gedung SKB Kota Jantho, Pusat Ibukota Aceh Besar.
Ketua PWI Aceh Besar, Jufrizal Rabu (24/08/2022) mengatakan, sesuai jadwal, pelantikan ini akan dihadiri langsung Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, unsur Forkopimda, para mantan Bupati Aceh Besar, Anggota DPR/DPD RI, DPRA, DPRK, para kepala OPD serta para Ketua PWI se Aceh, para pimpinan dan CEO media, termasuk wartawan dan undangan lainnya.
“Insya Allah, semoga semua berjalan sesuai rencanakan. Sesuai agenda, Pelantikan langsung dilakukan Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin,” ujar Jufrizal yang didampingi Wakil Ketua Dedi Irawan, dan Sekretaris Masrizal.
Sejauh ini, lanjut lelaki yang akrab disapa Coy itu, berdasarkan laporan dari Bendahara PWI Aceh Besar, Dahlan ZA, yang selalu stand by di Kota Jantho, persiapan pelantikan ini, hingga H – 1 sudah 98 persen.
Dikatakan, selain pelantikan dan pengukuhan pengurus PWI Aceh Besar, juga akan dilakukan pelantikan dan pengukuhan, Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Aceh Besar di tempat yang sama.
Pada hari yang sama juga, nantinya akan dilakukan peresmian Kantor PWI Aceh Besar. Dalam peresmian ini nantinya, akan dilakukan penandatangan prasasti oleh Pj Bupati dengan Ketua PWI Aceh.
“Hingga kemarin, persiapan peresmian kantor sudah 90 persen. Insya Allah, hari ini tutas kita kerjakan,” ujar Coy yang ikut diamini Ketua Panitia Pelantikan, Azhari Usman.
Begitu juga menyangkut undangan, sekitar 400 orang, sudah tersebar hamper 97 persen. Mengingat besarnya jumlah undangan ini, PWI Aceh Besar mempersiapkan 3 kuah Beulangong.
“PWI Aceh Besar adalah rumah bersama bagi insan pers dan masyarakat. Makannya, kita persiapan acara pelantikan ini dengan tetap mengedepankan budaya lokal masyarakat Aceh, yakni kuah beulangong,” jelas Jufrizal.(*)