“Belum sampai sebulan dilantik menjadi Pj Gubernur Aceh, langkah dan upaya bapak Bustami Hamzah membangun daerah patut diapresiasi dan didukung semua pihak, termasuk penonaktifan dua direksi Bank Aceh,” kata Cut Syazalisma, S.STP.
Jurnalis: Sudirman Hamid
ANTARAN l TAPAKTUAN-Pasca penonaktifan dua Direksi Bank Aceh Syariah (BAS) oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh H Bustami Hamzah, SE, M.Si mendapat tanggapan positif dan dukungan dari berbagai penjuru serta elemen masyarakat, termasuk Pj bupati Aceh Selatan sangat sepakat dengan kebijakan tersebut.
Pj Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma, S.STP menilai, semenjak Bustami Hamzah dilantik menjadi Pj Gubernur Aceh pada Rabu, 13 Maret 2024 oleh Mendagri RI Prof. Drs. HM Tito Karnavian, MA,PhD di Jakarta, provinsi Aceh seperti muncul aura dan roh baru dengan semangat kebersamaan yang menyala.
“Terobosan dan langkah yang diupayakan Pj Gubernur Aceh untuk mewujudkan pembangunan, perubahan dan kemajuan perlu mendapat dukungan semua pihak. Mewakili masyarakat Aceh Selatan maupun atas nama pribadi, kami mendukung sepenuhnya penonaktifan dua direksi BAS,” kata Cut Syazalisma kepada antaran di Tapaktuan, Senin (8/4/2024).
Menurut Cut Syazalisma, kebijakan dan sikap bapak Bustami Hamzah menonaktifkan Direktur Utama (Dirut) Muhammad Syah dan Direktur Operasional dan Akuntansi, Zulkarnaini Bank Aceh tentu memiliki pertimbangan serta penilaian yang matang untuk arah perbaikan dan kemajuan daerah.
Terkait penonaktifan dua direksi dimaksud, informasi berkembang Pj Gubernur Aceh langsung mengisi kekosongan kursi Dirut dengan menunjuk Fadhil Ilyas sebagai pelaksana harian (Plh). Diketahui, selama ini Fadhil Ilyas menduduki posisi sebagai Direktur Bisnis BAS.
“Kami memaknai, langkah yang ditempuh Pj Gubernur Aceh melengserkan jabatan dua direksi Bank Aceh adalah upaya konstruktif yang mesti ditanggapi normatif dan mendapat dukungan dari semua pihak,” ujar Pj bupati Aceh Selatan.
Sesungguhnya dan tidak bisa dipungkiri, sambung Cut Syazalisma, selama dipercayakan Mendagri untuk memangku jabatan Pj Gubernur yang belum sampai satu bulan, bapak Bustami Hamzah terlihat memiliki nilai lebih dan berkomitmen membangun daerah.
“Bukan hanya penonaktifan dua direksi Bank Aceh saja patut diberi dukungan, tetapi upaya-upaya yang ditempuh Pj Gubernur di semua aspek pembangunan harus bersinergis dan di dukung masyarakat. Mari kita perlihatkan semangat baru bersama energi baru,” ucap Cut Syazalisma.
Satu hal yang harus kita pahami bersama, dimana melalui upaya ini Pj Gubernur Aceh menunjukkan sikap keseriusan dalam menjaga integritas, pengawasan kinerja Lembaga keuangan daerah dengan niat tanpa pilih kasih.
Ia menambahkan, Bank Aceh bukan hanya sekedar berplat merah, tetapi memiliki makna dan rasa kepemilikan bagi masyarakat Aceh. Semoga ketulusan pak Bustami Hamzah untuk upaya membangun Aceh tidak sia-sia dan terus mengalir dukungan dari semua elemen hingga akar rumput (grassroots).
“Terlepas dari berbagai isu, sejauh ini kita belum tau secara pasti penyebab dua Direksi Bank Aceh tersebut dinonaktifkan oleh Pj Gubernur Aceh sejak Jumat, 5 April 2024,” imbuhnya.
Intinya, jika untuk perubahan, perbaikan dan kemajuan menuju arah yang lebih baik kita dukung sepenuhnya. Dasar pijakan dan seluk beluk yang akurat tentu menjadi pegangan dalam mentukan kebijakan pak Bustami, pungkas Cut Syazalisma. (*).