“Kami terbawa hanyut dan terhipnotis dengan kemerduan, mimit, kisah dan petuah syair. Tanpa sadar air matapun mengucur,” kata Fauziah.
Jurnalis : Sudirman Hamid
ANTARAN|BANDA ACEH – Disaksikan ratusan pengunjung dari berbagai daerah, Dara Baro (pengantin) Aceh Selatan dan penonton meneteskan air mata saat mengikuti lomba Boeh Gaca (menginai) di khazanah PKA-8, di Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (8/11/2023).
Amatan antaran, dara baro terlihat terisak dan mengucurkan air mata mendengar lantunan syair yang mengiringi prosesi boeh gaca. Buntutnya, pengunjung yang hadir ikut terseret banjir air mata.
Alunan syair khas Aceh bertema petuah menuju jenjang pernikahan dan menata masa depan kehidupan baru, membuat pengunjung larut dalam kesenduan. Celah rona matapun menetes air bening, pertanda tidak kuasa menahan tangis.
“Kami terbawa hanyut dan terhipnotis dengan kemerduan, mimit, kisah dan petuah syair yang dilantunkan. Tanpa sadar air matapun mengucur. Pesan dan kesan yang disampaikan sangat mengena dalam kehidupan nyata,” kata Fauziah kepada antaran disela-sela isak tangis membahana.
Informasi dihimpun dari panitia Aceh Selatan, seksi tradisi Boeh Gaca (ukiran inai). pada jari tangan dan kaki dara baro dan teungku Linto sudah berlangsung turun temurun sejak nenek monyang terdahulu.
“Motif khas ukiran Gaca masing-masing daerah berbeda-beda. Tatacara pelaksanaan juga berlainan satu sama lain. Saat pelaksanaan tadi banyak warga meneteskan air mata,” ucap Andriani.
Motif yang menjadi andalan dan lazim digunakan, berupa Pintoe Aceh, Cincin Nabi Sulaiman, Bungong Awan Sion, Bungong Awan Meucanek. Khusus Aceh Selatan memiliki beberapa, seperti Situnjung, Pucok Reubong, Motif Pala, Bunga Cengkeh, dan Kapulaga.
“Motif-motif itu memiliki nilai filosofi dan makna tersendiri. Boeh Gaca terinspirasi dari pengaruh budaya luar, meliputi Hindia dan Arab,” ujarnya.
Budaya Boeh Gaca, sambung Andriani, sebagai cara zaman dahulu memberitahukan kepada sanak famili, bahwa putra-putri mereka akan melangsungkan pernikahan.
“Bahan yang digunakan alami daun inai (on Gaca) memiliki banyak khasiat. Prosesi Boeh Gaca diiringi pesan atau nasehat dari pemuka adat yang dilantunkan melalui syair,” imbuh Andriani.
Untuk perlombaan pada PKA-8, tim Boeh Gaca Aceh Selatan mengedepankan motif Kolaborasi (penggabungan), Pala, Bunga Pala, Cengkeh dan situnjung. Motif ini lebih apik dan terkesan mewah dengan makna seni keberadaan rempah.(*)