“Udah berbuat kok tapi masih dipermasalahkan. Tapi, permasalahan cukup banyak tidak bisa juga saya selesaikan semua, jadi yang kayak tadi saya bilang saya baru 7 bulan mohon dimaklumi,” kata Fitriany Farhas sembari tersenyum lebar
Jurnalis : Didit Arjuna
ANTARAN|NAGAN RAYA – Hingga saat ini Fitriany Farhas telah mengisi kursi Pj Bupati Nagan Raya, Provinsi Aceh, tidak kurang baru tujuh bulan. Saat melakukan wawancara langsung di ruang kerjanya, Fitriany Farhas menyambut baik kedatangan wartawan.
Ketika ditanya tentang pendapatnya selama menjabat Pj Bupati Nagan, Fitriany mengapresiasi potensi sumber daya alam di daerah itu yang sangat kaya raya. Namun, Sumber Daya Manusia (SDM) masih kurang. Sehingga, harus dilakukan penyeimbang.
“Sumber daya alam kaya, tetapi sumber daya manusianya ini, saya masih melihat ada kekurangan di sana-sini, sehingga ini yang harus di-seimbangkan,” ungkap Fitriany Farhas dalam wawancara Eksklusif dengan wartawan antaran, Kamis (08/07/2023).
Pj Bupati akui untuk membuat sebuah perubahan ke arah ber-kemajuan bagi Kabupaten Nagan Raya tidak lah mudah segampang membalikkan telapak tangan. Butuh langkah kongkrit, kata Ibu Bupati, dan juga tak dapat dilakukan secara instan.
“Semua butuh proses, butuh kebijakan-kebijakan, yang mungkin tidak dapat saya lakukan sendiri, tetapi harus bersinergi dengan semua pihak. Jadi, kalau disampaikan bagaimana Nagan Raya cukup punya potensi kedepan, lebih besar untuk maju dan berkembang,” urainya.
Sedangkan hal krusial yang harus di perbaiki di Nagan Raya, selain SDM, menurut Pj Bupati Fitriany adalah mindset atau pola pikir para pemangku kepentingan di daerah ini.
“Kenapa saya bilang pemangku kepentingan, belum masyarakat, karena disini kebijakan-kebijakan dari Pemerintah Daerah atau kebijakan dari Pemangku kepentingan, yang ada di Nagan Raya itu mempengaruhi masa depan Nagan Raya. Mereka mau bawa kemana ini Nagan Raya, mau dibawa ke investasi semuanya atau untuk tinggalkan sumber daya alam ini ke anak cucu, tapi dengan bentuk lain, salah satu seperti potensi wisata,” katanya.
Untuk itu, menurut Pj Bupati Fitriany akan di bawa kemana Nagan Raya kedepannya, apakah menjadi kota wisata atau industri adalah dua hal yang berbeda.
Kemudian, lanjutnya, Rancangan Program Jangka Menengah (RPJM) harus tetap menjadi pedoman. Namun, hal itu tentunya keterbatasan anggaran adalah hal yang sangat mempengaruhi untuk menentukan arah kebijakan kedepan.
“Nagan Raya mau dibawa kemana itu juga tergantung anggaran, tidak bisa juga kebijakan-kebijakan sendiri tentunya ada kebijakan lain yang harus kita perhatikan, dan itu sangat krusial. Tapi kalau datang investor tentunya lain lagi, mereka yang menginvestasi, disini mereka yang akan bantu. Seperti misalnya dana CSR mereka, kita bisa manfaatkan,” ujar wanita yang aktif bermedia sosial itu.
Untuk sektor ekonomi, Fitriany lebih memperhatikan sektor UMKM, sebab sektor tersebut menurutnya dapat mendorong pertumbuhan UMKM di daerah itu.
“Dalam beberapa waktu lalu, Pemda telah mengadakan berbagai kegiatan seperti ekspo UMKM, Ramadhan fair, dan kegiatan lainnya, terutama menjelang malam takbiran. Semua ini dilakukan untuk memulihkan perekonomian di Nagan Raya,” ujar Fitriany.
Fitriany juga mendorong para pedagang UMKM untuk berjualan di alun-alun sore hari. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran retribusi dan kontribusi kebersihan kepada Pemda.
Namun, Fitriany menyadari bahwa saat ini masih ada beberapa sektor yang belum memiliki regulasi yang memadai untuk meningkatkan PAD. Oleh karena itu, ia sedang mencari solusi yang tepat agar tidak hanya mengandalkan sumber pendapatan yang sudah ada.
“Sedang saya pikirkan regulasinya. Juga bagaimana untuk meningkatkan PAD. Jangan hanya kita bertumpu pada yang sudah ada saja,” cetusnya.
Dalam menghadapi tahun politik yang segera datang, Fitriany menegaskan bahwa pegawai negeri yang terlibat dalam politik praktis akan dikenakan sanksi yang tegas. Ia mengakui bahwa politik di Nagan Raya sangat kental, bahkan hingga tingkat warung kopi.
“Saya tidak antipati dengan dengan yang namanya politik. Tetapi bagi kami para ASN harus bersikap Netral. Apabila terdapat berfoto saja dengan salah satu calon untuk paslon dari peserta Pemilu itu sudah dapat diambil hukuman, dan itu hanya share melalui medsos aja, itu sudah dapat diambil tindakan apa diberi sanksi berat atau ringan,” ucapnya mengingatkan.
Fitriany juga mengungkapkan bahwa ia tidak mentolerir tindakan yang tidak sesuai aturan. Ia berharap masyarakat dapat menjadi pengawas yang kreatif karena di Nagan Raya terdapat banyak mata yang waspada dan aktif.
Dalam menanggapi keluhan masyarakat, Fitriany kerap menerima masukan melalui pesan pribadinya di Facebook. Masyarakat dapat menginformasikan keluhan mereka dan meminta tanggapan darinya. Meskipun ada prioritas tertentu, Fitriany memastikan bahwa semua keluhan akan mendapatkan respons.
“Kami memiliki skala prioritas, tetapi bukan berarti keluhan tidak direspon. Hanya saja ada hal-hal yang harus didahulukan,” katanya.
Dalam menanggapi keluhan masyarakat, Fitriany mengatakan bahwa ia sering menerima masukan melalui pesan pribadinya di Facebook. Masyarakat dapat menginformasikan keluhan mereka dan meminta tanggapannya. Fitriany menjelaskan bahwa meskipun ada prioritas tertentu, namun semua keluhan akan tetap mendapatkan respons.
“Kami memiliki skala prioritas. Namun, hal ini tidak berarti keluhan tidak direspon. Hanya saja ada beberapa hal yang harus didahulukan,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai rencana membangun dan memajukan Nagan Raya serta apakah ia akan ikut dalam kontestasi pemilihan kepala daerah, Fitriany mengakui bahwa hal tersebut belum menjadi fokusnya. Meskipun ada dorongan dari beberapa komentar di akun Facebooknya, ia menjelaskan bahwa tujuannya saat ini adalah memberikan yang terbaik bagi Nagan Raya.
“Saya saat ini sudah cinta Nagan Raya, saya hanya ingin berbuat yang terbaik buat Nagan Raya. Saya ingin bener-bener mendirikan pondasi yang kuat buat Nagan Raya. Jadi, ketika saya tinggalkan sudah memiliki pondasi yang kuat dan tinggal dilanjutkan oleh pemimpin setelahnya. Kalau untuk keinginan maju saya belum bisa ngomong sekarang, kalau nanti saya bilang pengen udah mulai banyak kasak kusuk, saya nanti sudah bisa disebut pencitraan seakan-akan Saya turun ini untuk mengambil hati masyarakat, saya tidak,” ujarnya sembari tersenyum.
Terlepas dari hal itu, dia mengatakan kalau dirinya kerap menginginkan SKPK selalu on call. Sehingga ketika terjadi persoalan akan mudah untuk melempar masalah tersebut untuk ditindak lanjuti.
“Saya banyak terima dari medsos, masyarakat tidak bisa berhubungan langsung sama saya, ketika mereka ngadu kepada saya, sebagai pimpinan harus dong, harus respon dong, di situ saya ada, di situ Pemda ada jadi masyarakat bebas ngadu ke saya,” tegasnya.
Dia juga mengaku aktif membuka diri kepada masyarakat, yang tujuannya agar tahu masalah yang terjadi. Sehingga tidak hanya duduk di meja saja .
“Tentunya kepala SKPK Asal Bapak Senang (ABS) kayak gitu saya nggak mau,” imbuhnya.
Kemudian, dia mengatakan, baru-baru ini mendapat laporan bahwa Rumah Sakit kosong obat. Karena itu dia mengaku agar diturunkan tim.
“Saya minta turunkan tim khusus untuk rumah sakit. Bagi saya, itu kan pelayanan yang terdepan, tuh kan tidak bisa kita tolerir. Pelayanan kesehatan dasar masyarakat itu, harus terpenuhi,” katanya.
Terakhir, ketika ditanya tentang penilaian terhadap wartawan, Pj Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas mengaku kalau pemberitaan wartawan tidak jarang membuat telinga panas.
“Saya lihat memang kadang-kadang ini juga jengkel. Selama ini masih kritis tapi namanya juga masukan. Terkadang masih panas telinga, itu ada yang beberapa. Kadang, aduh ini masalah apa lagi saya. Saya berusaha maksimal di mana yang harus saya perbaiki hal-hal Apa yang harus saya lakukan. Udah berbuat kok tapi masih dipermasalahkan. Tapi, permasalahan cukup banyak tidak bisa juga saya selesaikan semua, jadi yang kayak tadi saya bilang saya baru 7 bulan mohon dimaklumi,” katanya sembari tersenyum lebar.(*)