“Untuk 2 minggu pertama wajib didampingi oleh orang tuanya dan juga guru tidak boleh melarang orang tua untuk hadir ke sekolah dalam durasi 2 minggu pertama pembelajaran,” ucap Kailida.
Jurnalis : Sahidal Andriadi
ANTARAN|TAPAKTUAN – Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) setempat menggelar lomba mewarnai tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dalam Kabupaten tersebut.
Lomba mewarnai yang diikuti puluhan anak dari Taman Kanak-Kanak (TK) ini berlangsung di Aula Dinas Perpustakaan, Senin (17/07/2023).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua TP-PKK Kailida SPd.i, Kadis Perpustakaan dan Arsip, Kadis DP3AKB, Kabid Perlindungan Anak Drh. Hj Yenni Yulinda, Guru Pendamping dan para orang tua serta anak-anaknya.
Pada kesempantan itu Ketua TP-PKK Kailida S.Pd.i, ucapan terimakasih kepada bapak-bapak serta ibu-ibu yang telah berhadir pada kegiatan ini juga kepada guru pendamping.
“Kalau semua memperhatikan anak-anak itu tidak akan ada lagi kasus-kasus yang melibatkan anak-anak, dan pastinya kita tahu berbagai macam kasus saat ini melibatkan anak-anak sebagai korban nya, yakni pelecehan dan lain sebagainya,” ujarnya.
Kailida menyebutkan, aru-baru ini pihaknya mengikuti rapat koordinator mengenai transisi PAUD-SD yang menyenangkan, bahwa untuk sekarang kepada anak-anak TK yang baru masuk Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI).
“Untuk 2 minggu pertama wajib didampingi oleh orang tuanya dan juga guru tidak boleh melarang orang tua untuk hadir ke sekolah dalam durasi 2 minggu pertama pembelajaran,” ucap Kailida.
Disebutkannya, bahwa di Indonesia termasuk 10 tertinggi anak-anak yang Father less, yakni anak-anak yang tidak mempunyai ayah, bukan dalam arti anak yatim.
“Tetapi ayahnya ada cuma tidak menjalankan fungsinya sebagai ayah, tugasnya cuma mencari nafkah tapi sampai di rumah tidak mau tau urusan anak dan itu sangat berbahaya untuk perkembangan anak,” demikian pungkasnya.(*)