“Selama ini masyarakat Gayo Lues masih menjaga kebijakan lokal tentang kelestarian lingkungan,” kata Drs. Alhudri.
Jurnalis: Magfirahtikah
ANTARAN l BLANGKEJEREN – Gerakan Anti Korupsi (GeRak) Aceh membangun kolaborasi pemanfaatan dana Insentif Fiskal berbasis ekologi dengan pemerintah Kabupaten Gayo Lues.
Kerjasama yang dirintis mengarah tentang kebijakan kinerja berbasis lingkungan untuk mendorong Pemerintah Daerah, mulai dari tingkat Gampung sampai kabupaten dapat melindungi kawasan hutannya.
Prosesi kegiatan diawali penerapan sosialisasi kepada kepala Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten (SKPK), Apdesi dan pendamping desa. Acara berlangsung di Off Room Setdakab Gayo Lues, Selasa (06/02/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Gayo Lues Drs. Alhudri menyebutkan, kolaborasi bersama GeRak Aceh ini dapat membangkitkan dan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan mencintai lingkungan.
“Selama ini masyarakat Gayo Lues dengan kebijakan lokal masih melekat, senantiasa menjaga lingkungannya dengan baik. Dengan ada kerja sama ini, kedepan bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Alhudri.
Sementara itu, Koordinator GeRak Aceh Askhalani menyebutkan, GeRak Aceh bersama koalisi nasional saat ini sedang mengembangkan ekologi fiskal transfer atau anggaran berbasisi ekologi.
“Koalisi ini bertujuan untuk mendorong kinerja pemerintah dari level nasional sampai level Gampong berbasis penyelamatan lingkungan hidup,” papar Askhalani.
Saat ini, tuturnya, Indonesia sedang galak mengembangkan permasalahan karbon. Terkait hal tersebut, pemerintah Indonesia mengembangkan potensi daerah, kemudian daerah melakukan perlindungan terhadap kawasan hutan.
“Karbon di hasilkan daerah dan daerah juga harus mendapatkan hasil dari penghijauan hutan. Jadi, akan ada rantai saling diuntungkan,” imbuhnya.
Berdasarkan hal tersebut, GeRak bersama koalisi nasional sendang mengembangkan intensif fiskal berbasis ekologi untuk perlindungan lingkungan hidup. Pemerintah daerah mulai level bawah (desa) mampu bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dalam menjaga kawasan hutannya.
“Kolaborasi ini murni dalam mengembangkan kebijakan inovasi daerah, jika inovasi ini berjalan maka akan lahir keuntungan infek bagi daerah. Salah satunya, pengurangan efek imesi rumah kaca,” papar Askhalani.
Mencapai Hasrat dimaksud, GeRak Aceh menggandeng pemerintah Gayo Lues untuk berkolaborasi melalui dana insentif fiscal transfer dalam membuat kebijakan yang berbasis ekologi.
Menurut koordinator GeRak, kebijakan penyelamatan kawasan hutan dan lingkungan akan berpeluang bagi daerah dalam perdagangan karbon sebagai penyangga kehidupan.
Terpisah, Pj Sekda Gayo Lues, Jata, SE turut memberi komentar, katanya, jauh sebelumnya pemerintah daerah sudah menerapkan kinerja berbasis ekologi. Salah-satunya dengan menempatkan anggaran ke desa-desa sebesar Rp 50 juta, guna melakukan reboisasi pada lingkungan desa.
Selain itu, pemerintah juga menggelar lomba berbasis lingkungan, seperti lomba kebersihan gampong. Semua itu dilakukan untuk mendorong masyarakat luas mencintai dan melestarikan lingkungan. (*).