Harga Cabe Merah di Banda Aceh Masih Tetap Tinggi

oleh
oleh
Harga cabe merah di Banda Aceh hingga saat ini masih tetap tinggi mencapai kisaran Rp 97.000 /kg hingga Rp 100.000/kg di tingkat eceran. Foto Ist
Bagikan:

Jurnalis : Suprijal Yusuf

ANTARANNEWS.COM|BANDA ACEH –Harga cabe merah di Banda Aceh hingga saat ini masih tetap tinggi mencapai kisaran Rp 97.000 /kg hingga Rp 100.000/kg di tingkat eceran.

Mahalnya harga salah satu bahan bumbu penyedap masakan ini, lantaran pasokan barang hampir 80 persen didatangkan dari provinsi tetangga yaitu, Sumatera Utara (Sumut). Karena produksi cabe dalam daerah belakangan ini mengalami penurunan drastis, akibat gagal panen disebabkan cuaca yang tidak akhir-akhir ini.

Baca Juga:  Polres Abdya Peringati HUT Bhayangkara ke-76

Ramli seorang pedagang cabe di Banda Aceh kepada antarannews.com, Minggu (04/09/2022) mengatakan, masih bertahannya cabe merah dengan harga tinggi dalam dua bulan terakhir tidak terlepas persoalan barang harus didatangkan dari Sumut.

“Karena produksi cabe lokal kita di Aceh saat ini sangat berkurang dan hanya mampu memenuhi kebutuhan pasokan ke pasar cuma sekitar 20 persen. Sementara, 80 kebutuhan cabe di Aceh saat ini didatangkan dari Sumut,” katanya.

Baca Juga:  Pj Bupati Abdya Geser Pejabat Eselon II, Dua SKPK Lowong Kadis

Sedangkan, harga tebus cabe merah di Sumut tidak terjadi penurunan dan tetap bertahan pada harga yang cukup tinggi. “Hari ini saja harga cabe untuk tingkat eceran berada pada kisaran Rp 97.000/kg hingga Rp 100.000/kg,” jelasnya.

Menurunya, produksi cabe merah di Aceh saat ini lantaran banyak petani yang gagal panen, akibat diserang hama lantaran pengaruh cuaca yang tidak menentu. “Saya perkirakan banyak tanaman cabe yang gagal panen milik petani kita,” katanya.

Baca Juga:  PJ Bupati Abdya Lantik 6 Pimpinan Tinggi Pratama, Ini Nama-namanya

Namun, ia belum mampu meramalkan kapan harga cabe akan berada pada posisi normal di bawah Rp 50.000/kg. “Saya belum bisa memperkirakan harga cabe akan normal kembali seperti dulu, karena cuaca hujan yang terus melanda Aceh juga mempengaruhi produksi cabe,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.