Harga Jahe di Abdya Terpuruk, Kunyit Naik

Foto ilustrasi dari satuharapan.com
Bagikan:

Sementara, harga kunyit di tingkat petani dalam dua pekan terakhir mulai terjadi kenaikan rata-rata dikisaran Rp 2.000/kg, yaitu dari harga Rp 3.000/kg naik menjadi Rp 5.000/kg.

ANTARANNEWS.COM|BLANGPIDIE – Harga pemasaran jahe di Aceh Barat Daya (Abdya) yang terpuruk sejak dua bulan terakhir pada titik terendah dikisaran Rp 7.000/kg. Sampai sejauh ini belum ada gejala akan terjadi kenaikan.

Sementara, harga kunyit di tingkat petani dalam dua pekan terakhir mulai terjadi kenaikan rata-rata dikisaran Rp 2.000/kg, yaitu dari harga Rp 3.000/kg naik menjadi Rp 5.000/kg.

Abdullah (48) pedagang hasil bumi yang dikonfirmasi antarannwes.com, Minggu (19/6/2022) mengatakan, harga jahe sudah dua bulan terakhir terpuruk. “Belum ada gejala akan terjadi kenaikan,” katanya.

Baca Juga:  Anggota DPR-RI Rafli Kande Dukung Ide Poros Ekonomi Barsela

Harga jahe sebelumnya sempat menyetuh pada kisaran Rp 17.000/kg. Kemudian berangsur-angsur turun pada titik terendah saat ini dikisaran Rp 7.000/kg di tingkat petani. “Ini termasuk harga terendah dalam tahu ini. Sampai sejauh ini memang belum ada gejala akan naik,” sebutnya.

Terpuruknya harga jahe ini, lanjutnya, karena permintaan dipasaran belakangan ini melemah. “Biasanya jahe dari Aceh. Ketika harga bagus banyak yang dikirim ke luar daerah, seperti Medan dan Pulau Jawa. Tetapi permintaan diluar daerah nyaris tidak ada dalam dua bulan terakhir,” katanya.

Baca Juga:  Pj Gubernur Bustami Komit Selesaikan Tol Sibanceh

Namun, pihaknya yakin dalam beberapa bulan mendatang harga jahe akan kembali membaik. “Karena kebiasaan pasar jahe begitu. Ketika harga sudah anjlok sekali, akan terjadi kenaikan kembali. Tapi kita belum tahu kapan akan naik,” ujarnya.

Namun, bila petani ingin menanam jahe saat ini paling paling cocok. Sebab, selain modal kecil, karena harga beli bibit yang murah. Akibat harga jahe yang anjlok saat ini. “Kalau jahe untuk bibit saat ini paling malah pada kisaran Rp 9.000/kg,” katanya.

Baca Juga:  Pj Bupati Gayo Lues Sampaikan LPJ Triwulan III

Sementara, harga kunyit yang sempat anjlok beberapa waktu lalu, kini mulai membaik dalam dua pekan terakhir. Yaitu, dari harga Rp 3.000/kg naik menjadi Rp 5.000/kg.

“Kenaikan harga kunyit ini, karena produksi yang agak menurun, sementara permintaan sedikti terjadi peningkatkan. Itu sudah biasa disaat perminta tinggi, barang terbatas, harga sudah pasti akan naik,” katanya.

Sedangkan, bubuk kunyit saat ini pihaknya menjual ke pedagang pengecer naik dari Rp 40.000/kg menjadi Rp 50.000/kg. “Sedangkan untuk harga enceran saat ini sekitar Rp 70.000/kg hingga Rp 80.000/kg,” tandas Abdullah.(*)

Jurnalis : Suprijal Yusuf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.