Penurunan harga yang cukup tajam ini, menyusul harga beli di pabrik pengolahan minyak sawit daerah setempat turun dari Rp 1.700/kg menjadi Rp 1.550/kg sejak pagi tadi.
ANTARANNEWS.COM|BLANGPIDIE – Harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit di Aceh Barat Daya (Abdya), Selasa (14/6/2022) hari ini, mengalami penurunan cukup drastis hingga rata-rata Rp 150/kg atau dari harga Rp 1.400/kg – Rp 1.450/kg turun menjadi Rp 1.250/kg – Rp 1.300/kg dtingkat petani.
Penurunan harga yang cukup tajam ini, menyusul harga beli di pabrik pengolahan minyak sawit daerah setempat turun dari Rp 1.700/kg menjadi Rp 1.550/kg sejak pagi tadi.
Para petani yang dihubungi antarannews.com, Selasa pagi tadi, mengaku sangat terkejut dengan terus turunnya harga sawit dalam lima hari terakhir.
“Kami tidak tahu apa harga sawit ini akan turun lagi besok pagi. Bahkan, tadi saya rencana menunda panen, sambil menunggu harga mungkin membaik dalam dua hari ini.
Malah saya dapat kabar harga sawit turun lagi rata-rata hingga Rp 150/kg. Saya jadi binggung,” ujar Karmika petani asal Kuala Batee.
Penurunan harga sawit yang terjadi pagi tadi, tercatat merupakan harga yang cukup dalam turun dalam sepekan terakhir.
“Kami sangat tersentak dengan turnnya harga pagi tadi mencapai Rp 150/kg itu,” ungkap Bang Young petani lainnya.
Rizal salah seorang agen pengumpul sawit di Abdya, mengakui sangat kewalahan dengan pasaran sawit belakangan ini terus bergerak turun.
”Kondisi ini juga membuat kami agen banyak yang mengalami kerugian. Karena sudah janji dengan petani membeli sawitnya dengan harga yang berlaku sehari sebelumnya.
Tapi tiba-tiba dapat kabar dari pedagang pemasok ke pabrik harga turun. Ini kan kami yang menanggung ruginya,” keluhnya.
Tadi pagi, para agen pengumpul memberi sawit tani dikisaran Rp 1250/kg – Rp 1.300/kg, harga ini turun dari sehari sebelumnya rata-rat Rp 150/kg.
“Diatas harga tersebut kami tidak sanggup membelinya. Karena tidak ada pedagang pengumpul yang berani membeli lebih,” ujar Rizal.(*)