Ketika bertandang ke UTU, tidak hanya sekedar melakukan kunjungan biasa sekedar melihat perkembangan kampus tersebut. Tetapi, terlibat diskusi panjang selama sekitar dua jam di ruang Senat UTU yang dimoderatori, Dr Ishak Hasan.
Penulis : Suprijal Yusuf
TAK ada waktu yang dilewati begitu saja oleh Dr Nurdin ketika hari pertama ia masuk kerja sebagai Penjabat (Pj) Bupati Aceh Jaya pada Selasa 19 Juli 2022.
Usai sarapan pagi di Meuligo Bupati, atau tepat pukul 08.00 WIB, ia bersama Dandim 0114/Aceh Jaya, Letkol David Eldo langsung bertolak ke Meulaboh, Aceh Barat.
Setelah menempuh perjalan panjang selama 1,5 jam dari Calang, ia bersama rombongan tiba di Markas Komando Resor Militer (Makorem) 012/Teuku Umar (TU), Meulaboh.
Markas Korem ini merupakan jejak langkah kakinya yang pertama saat memulai kerja di hari pertama sebagai Pj Bupati Aceh Jaya.
Setelah melakukan silaturrahmi dengan Danrem 012/TU yang dalam kesempatan itu diwakili Kasrem, Letkol Inf Wijayanto Harjono selama beberapa menit di ruang kerjanya.
Langsung Pj Bupati Aceh Jaya mengikuti rapat pembahasan persiapan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114 yang untuk Aceh Jaya akan dilaksanakan di Kecamatan Darul Hikmah, Aceh Jaya, selama 30 hari (26 Juli-24 Agustus 2022).
Usai rapat yang berlangsung selama 2,5 jam atau sekitar pukul 12.15 WIB, Pj Bupati Aceh Jaya langsung bertolak ke Kampus Universitas Teuku Umar (UTU) yang keberadaannya bersebelahan dengan Makorem 012/TU.
Disini, Dr Nurdin yang kini juga menjabat Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi (Kapusdatin) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah ditunggu Rektor UTU, Dr Ishak Hasan dan mantan Rektor UTU, Prof Jasman J Ma’ruf beserta sejumlah civitas akdemisi universitas kebanggaan masyarakat Barsela itu, seperti Wakil Rektor, Dekan, dan Senat.
Ketika bertandang ke UTU, tidak hanya sekedar melakukan kunjungan biasa sekedar melihat perkembangan kampus tersebut. Tetapi, terlibat diskusi panjang selama sekitar dua jam di ruang Senat UTU yang dimoderatori, Dr Ishak Hasan.
Diskusi panjang dengan para civitas akademisi UTU tersebut melahirkan beberapa gagasan penting dalam membangun Aceh Jaya khususnya, dan Barsela pada umumnya.
Disinilah gagasan membangun Poros Ekonomi Barsela dilahirkan oleh Dr Nurdin putra kelahiran Gampong Krueng Batee, Kuala Batee, Abdya. Pemikiran ini lahir tidak sekedar gagah-gagahan.
Karena ia melihat kondisi pembangunan di wilayah Barat-Selatan Aceh (Barsela) sangat jauh tertinggal dengan pesisir Pidie, Timur-Utara Aceh. Disana sudah dibangun jalan tol, dan rel kereta api sebagai sarana transportasi darat untuk mempercepat pembangunan ekonimi diwilayah itu.
Sementara, di Barsela jangankan pembangunan tol dan rel kereta api, ruas jalan nasional yang ada di wilayah itu, ukuran lebarnya sudah tidak layak lagi hanya sekitar 5 meter, terutama lintas Meulaboh (Aceh Barat) – Subulussalam.
Melihat volume dan lebar kendaraan yang melintasi. “Jalan selebar itu sudah tidak layak lagi,” kata Dr Nurdin. Itu baru satu persoalan sarana transportasi bagi Barsela yang cukup jauh tertinggal dengan wilayah lain.
“Maka untuk membangun Aceh Jaya lebih baik kedepan, saya pikir harus dilakukan secara kolaborasi dan terintegrasi dengan wilayah lain yang ada di Barsela. Kalau kita bergerak dalam satu gerbong dengan kekuatan besar, saya kira akan cepat pembangunan ini terwujud,” ujarnya.
Setelah diskusi panjang dengan UTU, Pj Bupati Aceh Jaya langsung bertolak ke Calang bersama rombongan. Sebelumnya sempat makan siang di sebuah warung Aceh kawasan Jalan Singgah Mata, Meulaboh, sekitar pukul 14.30 WIB.
Sesampai di Calang, terus menuju ke Kantor Bupati Aceh Jaya. Hanya beberapa menit berada dalam ruang kerjanya untuk menunaikan shalat Ashar, ia langsung menggelar rapat koordinasi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) dari mulai, Sekda, Asisten, Kepala Dinas, Badan, Camat, dan Staf Khusus.
Rapat koordinasi yang berlangsung sekitar 1,5 jam lebih itu, Pj Bupati turut didampingi Sekda Aceh Jaya, Mustafa. Dalam rapat itu, ia meminta semua SKPK untuk berkerja dengan maksimal dan disiplin tinggi guna membangun Aceh Jaya lebih baik lagi.
“Jangan dengar isu diluar akan nada pencopotan atau mutasi. Kalau bapak-bapak dan ibu-ibu bekerja dengan baik dan disiplin, Insya Allah aman semuanya. Karena saya tidak mau seperti system kerja pompa bensin di SPBU yang semuanya dimulai dari nol,” tegasnya.
Menurut Pj Bupati Nurdin, program yang sudah ada terus dilanjutkan, dan kemudian sambil jalan dilakukan analisis untuk menemukan persamalahan apa yang dihadapi dalam mencapai target-target layanan kepada masyarakat yang harus dipenuhi pada setiap urusan pemerintahan dan fungsi penunjang yang diemban oleh SKPK.
“Evaluasi ini tidak saja pada program, tetapi menyankut kinerja SKPK. Kemudian merumuskan indikator kinerja secara detail dan terukur. Misalnya, urusan pendidikan untuk SMP dibuat menjadi sekolah bullding, Puksesmas dijadikan Puskemas rawat inap dengan kunjungan dokter spesialis, atau Dinas Kominsa (Komunikasi dan Sandi) menargetkan satu hingga dua juta suscreber untuk publikasi Aceh Jaya,” ungkap Dr Nurdin.
Usai rapat, Dr Nurdin tidak langsung pulang ke Meuligo Bupati, untuk beristirahat. Bahkan, waktu menjelang magrib itu dimanfaatkan untuk mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar yang terletak di pinggir Jalan Nasional Banda Aceh-Meulaboh yang jaraknya sekitar 3 kilometer.
“Masih banyak pembenahan yang harus dilakukan untuk rumah sakit. Kita akan cari pendanaan untuk pembenahaan rumah sakit ini, karena mengandalkan APBK saja, tak akan bisa bergerak cepat membenah rumah sakit ini,” tandasnya.
Empat agenda selesai dilakukan pada hari pertama masuk kerja. Baru sekitar jam 21.00 WIB, kembali ke Meuligo Bupati untuk makan malam bersama keluarga besarnya yang saat itu sudah menunggu. Usai makan malam dan shalat Isya, Dr Nurdin tidak langsung tidur, malah sempat menyapa tamu yang saat itu berada di Meuligo Bupati.
Tamu yang datang malam pertama ia menginap di Meuligo umumnya dari kalangan tokoh masyarakat setempat, bahkan tampak Ketua DPRK Aceh Jaya, Muslim D, dan Wakil Ketua I DPRK Aceh Jaya, Irwanto dari (PNA). Pj Bupati tidak sekedar menyapa para tamunya itu, malah terlibat diskusi ringan sambil bercanda dengan warga hingga larut malam pukul 24.38 WIB dini hari.(*)