Kaki Diamputasi Akibat Infeksi, Anak Kuli Bangunan di Agara Ini Sangat Membutuhkan Bantuan

Rezeki Putri Wahyuni Pinim (13), seorang anak kuli bangunan, warga Desa Pulonas Baru, Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara ini sangat membutuhkan bantuan para dermawan untuk biaya perobatannya. ANTARAN / HIDAYAT
Bagikan:

“Untuk sementara ini, anak saya selalu merengek minta berjalan, saya sedih mendengar anak saya berucap seperti itu. Saya mau belikan kaki palsu, tapi tidak ada uang,” kata Toni sambil menangis merangkul anak semata wayangnya itu.

Jurnalis : Hidayat

ANTARANEWS.COM|KUTACANE – Rezeki Putri Wahyuni Pinim (13), seorang anak kuli bangunan, warga Desa Pulonas Baru, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara ini sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan.

Putri dari Toni Pinim yang harus pasrah kehilangan kaki kirinya karena diamputasi akibat infeksi ini, sangat berharap bantuan kaki Palsu agar ia bisa berjalan.

Baca Juga:  Pospera Aceh Meminta Jokowi Tetapkan Rumoh Gedung Sebagai Pusat Monumen HAM di Indonesia

Kepada wartawan, ayahnya Toni Pinim menceritakan, anaknya ini menderita sakit sudah sejak kecil, karena takut infeksi di kakinya semakin parah, maka terpaksa kaki putrinya ini harus di amputasi, dan butuh biaya besar.

“Kami sangat membutuhkan bantuan dermawan, sebab pekerjaan saya sehari hari cuma sebagai kuli bangunan,” papar Toni Pinim, ayah Putri –panggilan akrab Rezeki Putri Wahyuni Pinim– kepada sejumlah wartawan, Minggu (07/08/2022).

Baca Juga:  Kadis Pendidikan Pidie Sambut Langsung Kontingen Aceh Selatan

Dikatakan Toni, setelah dilakukan operasi, kini anaknya sangat membutuhkan kaki palsu untuk berjalan. Namun karena ketiadaan biaya, dirinya hanya bisa pasrah  sembari menunggu adanya dermawan yang sudi membantu meringankan beban mereka sebagai keluarga yang kurang mampu.

“Untuk sementara ini, anak saya selalu merengek minta berjalan, saya sedih mendengar anak saya berucap seperti itu. Saya mau belikan kaki palsu, tapi tidak ada uang,” kata Toni sambil menangis merangkul anak semata wayangnya itu.

Baca Juga:  Gali Masalah di Abdya, Darmansah Kumpulkan Kepala SKPK

Dia menceritakan, pendapatannya perhari tidak menentukan, kadang ada kadang tidak. Tergantung ada yang ngajak kerja bangunan, dan upah yang didapatkan dari hasil bekerja hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

“Apalagi saat ini biaya kebutuhan hidup sehari-hari mahal. Saya sangat berharap, semoga ada dermawan yang mau meringankan beban anak saya, dengan membantu memberikan kaki Palsu. Agar anak saya bisa berjalan dan dapat melanjutkan sekolah kembali,” Sambung pria duda ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.