“Kita akan terapkan rekayasa Lalulintas di lokasi Pelabuhan Singkil, karena merupakan area pekerjaan peningkatan Pelabuhan,” kata Syam’un.
Jurnalis : Helmi
ANTARAN|SINGKIL- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Aceh Singkil akan menerapkan skema rekayasa lalulintas, untuk kelancaran pekerjaan proyek pembangunan peningkatan Pelabuhan Penyeberangan di Singkil.
Rekaya Lalulintas itu dilakukan, untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan proyek senilai Rp 57.332.160.000, sebagai safety keselamatan, bagi penumpang yang beraktifitas keluar masuk armada Kapal Fery maupun kapal motor penumpang (KMP) milik swasta, rute Singkil-Nias, Singkil-Pulau Banyak maupun Singkil-Sinabang.
“Kita akan terapkan rekayasa Lalulintas di lokasi Pelabuhan Singkil, karena merupakan area pekerjaan peningkatan Pelabuhan,” kata Syam’un Kadis Perhubungan Aceh Singkil saat dikonfirmasi antarannews.com, di Terminal Singkil, pada Kamis (18/01/2024).
Katanya, skema penerapan rekayasa lalulintas itu disusun setelah dilaksanakan rapat di Kantor Dishub bersama unsur dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Aceh, Pelabuhan Singkil, Pengelola ASDP, Pengelola KMP Wira, Direktur PT Umega, Dir PT Merindo, Kapolsek, Danramil dan Organda yang membahas terkait unsur manageman pengaturan Lalulintas di Pelabuhan Penyeberangan Singkil.
“Para rekanan kontraktor menargetkan, proyek itu akan tuntas dan fungsional pada Juni mendatang. Sehingga pekerjaannya tidak terganggu dengan aktifitas mobilisasi penumpang,” ucapnya.
Lebih lanjut Syam’un menjelaskan, Pelabuhan Penyeberangan Singkil sedang ada pekerjaan pembangunan 2 dermaga, kantor, mushola dan fasilitas lainnya, bersumber pembiayaan dari APBN.
“Meski ada pekerjaan pembangunan proyek multiyears tahun 2023 sampai 2024 kucuran anggaran dari pemerintah pusat, namun kita pastikan bahwa aktifitas penyeberangan rute Singkil-Pulau Banyak, Nias dan Sinabang tetap dapat difungsikan secara maksimal,” sebutnya.
Lebih lanjut, katanya, dengan diterapkannya rekayasa lalulintas, maka seluruh area pekerjaan akan ditutup dengan seng kecuali jalan keluar masuk pelabuhan. Dan aktifitas kendaraan bermotor seluruhnya dialihkan ke Terminal Tipe C Singkil.
“Sehingga kita memastikan pekerjaan tidak terganggu dan keselamatan penumpang maupun warga terjamin dari terjadinya insiden. Hari ini kita pastikan pembangunan tidak terganggu aktifitas kegiatan bongkar muat dan mobilisasi penumpang ke pelabuhan. Mobil pengangkutan maupun becak yang menunggu bisa mengantri di terminal, untuk menghindari kepadatan di lokasi pelabuhan,” ujarnya.
Sambung Syam’un, pihaknya memastikan rekayasa penanganannya menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang. Sehingga aktifitas di pelabuhan akan dialihkan ke terminal. Sehingga kapan penumpang akan berangkat tinggal telpon travel dan bisa hubungi becak dan langsung berangkat dari terminal.
“Mulai saat ini, lokasi pekerjaannya harus safety, dan hanya bisa lewat jalur untuk penumpang kapal keluar masuk. Becak dan mobil tidak bisa lagi masuk lokasi pelabuhan, tambahnya. Sebab waktu pekerjaan yang diberikan sangat singkat mengejar sampai dengan tahun 2024. Karena ini pekerjaan yang luar biasa,” sambungnya.
Disamping itu, lanjutnya, dengan langkah yang diambil ini, dipastikan bakal menambah PAD dan meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar. Dan sampai saat ini terminal terus aktif melayani penumpang, termasuk melayani penumpang dari Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat (PBB) dari Pelabuhan Anak Laut Kecamatan Singkil Utara.
Dikatakan, untuk pekerjaan proyek pembangunan 2 dermaga, kantor, mushola dan fasilitas lainnya kata Syam’un, pihak rekanan kontraktor terus mengebut pekerjaannya sehingga menarget akan tuntas Juni 2024 mendatang.
“Sesuai pembicaraan bersama rekanan kontraktor saat rapat dan kami langsung meninjau ke lapangan. Mereka menargetkan Juni mendatang dermaga tersebut sudah bisa fungsional. Begitupun katanya, saat ini progres pekerjaannya disebutkannya sudah mencapai sekitar 20 sampai 30 persen,” pungkas Syam’un.(*)