“Sebab jabatan adalah amanah, bukan hak yang harus dituntut atau diminta, maka perlu upaya agar dapat menumbuhkan semangat dan optimisme para pejabat yang dilantik tersebut,” katanya.
Jurnalis: Rizal
ANTARAN|BLANGPIDIE – Sedikitnya tiga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya (Kankemenag Abdya) dirotasi, Rabu (08/11/2023) siang yang berlangsung dalam prosesi pelantikan di Aula Kantor Kankemenag setempat.
Mereka yang dilantik yakni Abuzar SHi menjadi Kepala KUA Blangpidie yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala KUA Manggeng. Sementara posisi Kepala KUA Manggeng disisi Aslam Hidayat SAg yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala KUA Lembah Sabil.
Sedangkan Kepala KUA Lembah Sabil dipercayakan kepada Maspura SHi yang sebelumnya menjabat Kepala KUA Blangpidie.
Pembacaan naskah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan langsung dipimpin Kepala Kankemenag Abdya Dr Salman Alfarisi SAg MAg yang juga turut disaksikan para Kasi dan sejumlah Kepala KUA lainnya.
Dalam sambutannya, Salman mengatakan, jabatan ini sama hakekatnya dengan beban yang dipikul pada pundak yang senantiasa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
“Sebab jabatan adalah amanah, bukan hak yang harus dituntut atau diminta, maka perlu upaya agar dapat menumbuhkan semangat dan optimisme para pejabat yang dilantik tersebut,” katanya.
Apalagi, lanjut Salman, di tempat tugas yang baru ada banyak hal yang harus diterapkan, sesuai dengan nilai-nilai Budaya Kerja Kementerian Agama, salah satunya inovasi. “Jadi, semangat dan optimisme menjadi suatu hal yang sangat penting,” ujar mantan Kepala Balai Diklat Kemenag (BDK) Aceh itu.
Salman berharap, pejabat yang baru dilantik agar segera menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru, dan pelajari segala aturan perundang-undangan dan petunjuk teknis yang terkait langsung dengan pelaksanaan tugas masing-masing.
Di akhir sambutan, Salman memberikan ucapan selamat atas pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Kepala KUA Kecamatan Blangpidie, Manggeng, dan Lembah Sabil.
“Tentunya KUA menjadi ujung tombak terhadap pelayanan, jangan kita yang memprovokasi masyarakat, mari membangun kebersamaan dalam lingkungan masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman,” tandasnya. (*)
