Terakhir, kata mantan Ketua DPRK Nagan Raya itu dalam bahasa Aceh yaitu, “Sigoenyo tapeubeudoh abee lam ujeun” (Kali ini kita bangkitkan debu dalam hujan).
Jurnalis : Didit Arjuna
ANTARAN|SUKA MAKMUE – Partai Aceh (PA) merupakan salah satu Partai lokal yang ada di Provinsi Aceh. Hingga saat ini PA masih konsisten bergelut di kancah politik Aceh. Di Pemilu 2024, tentu PA ikut ambil bagian dalam kancah pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Partai Aceh Nagan Raya, Samsuardi atau yang akrab disapa Juragan saat ditemui di kediamannya, Minggu (14/05/2023).
Samsuardi mengaku PA Kabupaten Nagan Raya sudah mendaftar ke KIP sebagai peserta yang akan mengikuti kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) memperebutkan kursi wakil rakyat tingkat Kabupaten.
“Ya, kita sudah mendaftar ke KIP dan sudah siap ikut dalam kontestasi pesta demokrasi lima tahunan. Bacaleg juga sudah dipersiapkan untuk ikut memeriahkan pesta demokrasi itu,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, untuk seluruh Caleg yang telah didaftarkan ke KIP Nagan Raya seluruhnya berjumlah 31 orang untuk tiga daerah pemilihan (Dapil) di Kabupaten Nagan Raya.
Sedangkan untuk target kursi, Juragan mengaku tidak menargetkan jumlah kursi, namun menjadi harapan dapat memperoleh kursi terbanyak. Alasan tersebut menurutnya bukan tanpa alasan sama sekali. Sebab, PA pernah menjadi salah satu Partai yang meraih kursi prioritas di Provinsi Aceh, termasuk Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2009.
“Pada perta demokrasi lima tahunan ini, kami siap memerahkan Nagan Raya dan ini menjadi target kami. Tentu hal itu tidak terlepas dari dukungan kader PA, simpatisan serta masyarakat di Nagan Raya,” jelas Ketua DPW Partai Aceh Nagan Raya periode 2023-2027 itu.
Juragan juga mengingatkan kedepan dalam memeriahkan pesta dekorasi, ia berharap agar menjaga suasana tetap kondusif, sehingga masyarakat nyaman dalam memeriahkan pesta demokrasi.
“Aman dan kondusif menjadi harapan besar kami. Sehingga masyarakat dapat menentukan pilihannya dengan baik,” imbuhnya.
Terakhir, kata mantan Ketua DPRK Nagan Raya itu dalam bahasa Aceh yaitu, “Sigoenyo tapeubeudoh abee lam ujeun” (Kali ini kita bangkitkan debu dalam hujan). Yang bermakna, bukan pekerjaan yang mudah untuk memeriahkan pesta demokrasi seperti yang diharapkan. Kendati demikian tetap harus diperjuangkan.(*)