“Sejak ditetapkan sebagai Rumah Sakit Regional, khusus di wilayah Barat-Selatan hanya Aceh Selatan yang sudah beroperasi penuh. Alhamdulillah, jumlah kunjungan meningkat pesat,” kata dr Syah Mahdi, Sp,PD.
Jurnalis: Sudirman Hamid
ANTARAN l TAPAKTUAN-Meningkatkan pelayanan, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah-dr H Yuliddin Away (RSUD-YA) Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh membuka layanan spesialis baru Urologi.
Penyediaan layanan spesialis Urologi tersebut disampaikan Direktur RSUD-YA Tapaktuan, dr H Syah Mahdi, Sp.PD kepada antaran, Selasa (5/3/2024). Katanya, mulai 1 Maret 2024 kita melayani spesialis urologi yang ditangani dr Rudi Rafian, Sp.U.
Disebutkan Syah Mahdi, spesialis Urologi menangani penyakit Batu Ginjal, Batu Saluran Kemih, Pembesaran Prostat, Gangguan Berkemih, Varikokel, Infertilitas pria, Disfungsi ereksi dan Infeksi Saluran Kemih dengan metoda tanpa operasi atau system kelombang kejut (ESWL).
“Sebagai rumah sakit regional, kita berusaha meningkatkan pelayanan dan kualitas. Mudah-mudahan dengan adanya layanan spesialis Urologi, kesehatan masyarakat lebih cepat tertangani, sehingga tidak susah-susah berobat ke luar daerah,” ujarnya.
Menurut Syah Mahdi, layanan urologi akan membuka Poliklinik setiap hari Kamis dan Jumat pada pukul 08.00 sampai 16.45 WIB, Minggu pertama dan ketiga bulan berjalan.
Dalam wawancara singkat, Syah Mahdi turut menyampaikan, jumlah kunjungan terus meningkat, tembus 700 orang setiap hari. Ini sebuah fakta, bahwa rumah sakit yang kita cintai ini masih sangat diminati masyarakat untuk berobat. Bahkan, kadang-kadang melebihi jumlah tersebut.
Menjawab pertanyaan antaran tentang dugaan obat kosong, Syah Mahdi mengaku sudah 60 persen sudah masuk. Selebihnya sedang dalam proses pemesanan. Namun obat-obat emergency tidak ada yang kosong dan itu diutamakan.
“Obat-obatan non emergency kisaran 40 persen lagi sedang dalam proses pemesanan dan pengiriman. Perkiraan kami sebanyak 60 persen sudah masuk dan sama sekali tidak ada kendala. Pasien yang berobat juga seperti biasa,” papar Syah Mahdi.
Dalam menghadapi hal ini, pihak manajemen RSUD-YA bertanggung jawab penuh terhadap pemenuhan kebutuhan obat, baik dengan penyediaan apotek sendiri, apotek pelengkap Kimia Farma atau menggantikan biaya obat yang di beli di apotek luar.
“Sejauh ini tidak ada kendala dan tidak perlu berpolemik. Tugas kami melayani masyarakat sekuat tenaga dan baik,” imbuhnya.
Terkait pembayaran gaji karyawan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan jasa medias, kami rasa tidak pernah tidak dibayar. Barang kali tidak terlalu berlebihan, jika kami prediksikan pembayaran gaji PTT dan jasa medis lebih cepat disalurkan RSUD-YA Tapaktuan dari pada rumah sakit lain di Pantai Barat Selatan, tutup Syah Mahdi. (*).