“Tadi malam dari pukul 21.00 sampai 05.00 WIB Subuh listrik padam, hari ini mulai pukul 10.00 WIB juga padam. Kami sangat kecewa dengan kinerja PT PLN ULP Kota Fajar,” kata Teuku Heru Ajay.
Jurnalis: Sudirman Hamid
ANTARAN | TAPAKTUAN – Gara-gara listrik sering padam dan mengganggu aktivitas, masyarakat Trumon raya dan Bakongan raya Kabupaten Aceh Selatan kecewa dan keluhkan kinerja PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kota Fajar.
Pernyataan bernada kekecewaan dan kritik disampaikan tokoh masyarakat Trumon raya, Teuku Heru Ajay, katanya, pelanggan listrik di enam kecamatan (Trumon Timur, Trumon, Trumon Tengah, Bakongan, Kota Bahagia dan Bakongan Timur) sudah sangat kecewa atas kinerja buruk PT PLN ULP Kota Fajar yang hampir setiap hari mati listrik.
“Persediaan listrik di Trumon raya dan Bakongan raya sudah seperti lampu disco. Gara-gara suplai listrik hidup mati, akibatnya banyak peralatan elektronik warga mengalami kerusakan dan dirugikan,” ujar Teuku Heru Ajay melalui pesan WhatsApp (WA) yang dikirim redaksi antaran, Sabtu (4/5/2024).
Menurut dia, tadi malam dari pukul 21.00 sampai 05.00 WIB listrik padam. Hari ini (Sabtu, 4 Mei 2024) mulai pukul 10.00 WIB kembali padam. Kondisi ini benar-benar membuat warga kecewa dan patut dipertanyakan kinerja pihak PLN yang tidak menentu.
Herannya, tambah Teuku Heru, hampir tiap hari kami melihat pihak PLN melaksanakan perintisan atau pemeliharaan jaringan namun listrik tetap saja sering mati hingga membuat warga kesulitan beraktivitas.
“Kami menilai kinerja PT PLN ULP Kota Fajar belum profesional dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. PT PLN perlu melakukan evaluasi agar masyarakat tidak lagi dirugikan. Ini menjadi PR pihak managemen,” paparnya.
Menurut Teuku Heru, kinerja PT PLN ULP Kota Fajar dinilai amburadul dan berdampak merugikan pelaku usaha yang menggunakan jasa listrik. Ini bukanlah hal sepele dan jangan diabaikan, masyarakat butuh kenyamanan dalam penggunaan listrik, bukan malah menyusahkan.
“Untuk diketahui, persoalan listrik hidup mati sudah menjadi perbincangan publik. Apa perlu masyarakat ramai-ramai datang ke kantor-kantor PLN untuk menyampaikan aspirasi dan rasa kekecewaan?? Kami rasa masih ada solusi lain dari pihak manajemen untuk langkah perbaikan,” tegas Teuku Heru.
Bila memang tidak ada solusi lain, atas nama warga Trumon raya meminta kepada PT PLN untuk menempatkan kembali mesin pembangkit listrik Trumon tempo dulu. PT PLN harus bertanggung jawab dan mengembalikan mesin tersebut dari pada listrik hidup mati.
“Perlu diketahui, mesin listrik Trumon yang kami sebutkan itu, pada setiap baot terukir nama Trumon. Itu salah satu bukti Sejarah yang tidak mudah dilupakan. Trumon memiliki mesin listrik, nyatanya saat ini menderita. Kami sudah tidak sabar atas kinerja PT PLN ULP Kota Fajar yang tidak maksimal dalam melayani kebutuhan masyarakat,” tegas Teuku Heru.
Manager ULP PT PLN Kota Fajar Iwan Syahputra yang dikonfirmasi antaran melalui telepon genggam menyebutkan, saat ini pihaknya sedang ada pekerjaan perbaikan tiang tumbang di Kawasan Jambi Baru, Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
“Atas ketidaknyamanan suplai listrik kami minta maaf kepada masyarakat Bakongan raya dan Bakongan raya. Kami berusaha untuk cepat normal,” pungkas Iwan Syahputra. ((*)