Jurnalis: Suprijal Yusuf
ANTARANNEWS.COM|MEULABOH – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim MBA direncanakan melantik, Dr Ishak Hasan MSi sebagai Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, untuk periode 2022-2026, Kamis (30/06/2022) siang.
Kegiatan serimoni pelantikan tersebut akan berlangsung di Room Ki Hadjar Dewantara Lantai 3, Gedung Graha Utama Kemendikbudristek, Jakarta, sekitar pukul 14.00 WIB.
Dr Ishak Hasan yang dihubungi antarannews.com, Rabu (29/06/2022) malam, membernarkan bahwa dirinya akan dilantik oleh Mendikbudristek sebagai Rektor UTU di Jakarta, Kamis siang ini.
“Benar, kami akan dilantik sebagai Rektor UTU pada Kamis sekitar pukul 14.00 WIB. Saya dan Pak Prof Jasman (Rektor UTU sekarang) serta beberapa anggota senat sudah berada di Jakarta sekarang. Mohon doa semoga acara pelantikan berjalan lancar dan sukses,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh antarannews.com, Rabu (29/06/2022) sore, rombongan Dr Ishak Hasan MSi dan Prof Jasman J Ma’ruf SE MBA beserta sejumlah anggota Senat UTU terbang dari Bandara Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, menggunakan pesawat Garuda, Rabu petang sekitar pukul 15.30 WIB.
Rombongan ini tiba dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta, Cingkareng, Jakarta, sekitar pukul 19.10 WIB. Dalam keberangkatan itu, Dr Isahak Hasan dan Prof Jasman J Ma’ruf SE MBA turut didampingi istrinya masing-masing, Emiwati E.Kosim Saputra dan Ardawalis Abdurrahman.
Seperti diketahui, Dr Ishak Hasan MSi terpilih sebagai Rektor UTU dalam rapat Senat tertutup yang berlangsung, Senin (06/06/2022). Putra kelahiran Cot Manee, Kuta Jeumpa, Aceh Barat Daya ini, berhasil meraih 24 dari 26 suara yang diperebutkan.
Sementara, dua rivalnya, Dr Akmal SSos MA, dan Dr T Muhammad Sahudra MPd masing-masing hanya memperoleh satu suara.
Dengan kemenangan ini, Dr Ishak Hasan MSi dinyatakan terpilih sebagai Rektor UTU menggantikan Prof Jasman J Ma’ruf SE MBA yang sudah menjabat sebagai pimpinan universitas negeri kebanggaan masyarakat Barat-Selatan Aceh (Barsela) itu, selama delapan tahun.(*)