Pedagang Aceh Selatan: Jual Minyak Nilam 10.000 Kg, Raih Keuntungan Rp 10 M

Tanaman nilam di salah satu areal pertanian rakyat. ANTARAN/Dok.
Bagikan:

“Minyak nilam yang saya jual ke Medan, Sumatera Utara sebanyak 50 drum isi 200 kilogram itu, merupakan hasil pembelian yang dikumpulkan selama bertahun-tahun,” ujar Pak Haji.

Jurnalis: Sudirman Hamid

ANTARAN | TAPAKTUAN – Sepenggal kisah menarik dan mengejutkan dari salah seorang pedagang hasil bumi menghiasi ambang sore di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Pala Indah, Kota Tapaktuan, Senin (12/8/2024).

Duduk manis bersama awak media sembari meneguk kopi, sebut saja Pak Haji bercerita panjang lebar tentang pengalaman perjalanan kehidupan, mulai dari histori pahit getir, latar belakang usaha, minat memakai dasi hingga  penjualan minyak nilam (atsiri) ketika harga menanjak naik.

“Baru-baru ini saya menjual minyak nilam ke Medan, Sumatera. Jumlahnya lumayan banyak, yakni 50 buah drum isi 200 kg dengan total 10.000 kg. Karena harga sedang pada posisi naik, saya menjual diatas Rp 1,5 juta per kg,” papar Pak Haji kepada antaran.

Sumringah, dari hasil penjualannya dalam skala besar itu, ia mengaku mendulang keuntungan lebih kurang Rp 10 miliar. Faktornya, saat pihaknya membeli dan dikumpulkan selama bertahun-tahun, harga minyak nilam bertengger di kisaran Rp 550.000 sampai Rp 600.000 per kg.

“Saat ini minyak nilam asal Aceh sedang digandrungi pembeli, baik secara nasional maupun internasional. Sayangnya, produksi minyak nilam kita sedang kurang berproduksi akibat harga terpuruk selama beberapa tahun,” imbuhnya.

Menurut Pak Haji, minyak nilam yang dijual sekarang oleh petani maupun pedagang merupakan stok lama yang disimpan. Mudah-mudahan petani nilam Aceh Selatan kembali berjaya dan makmur.

Minyak nilam, juga dikenal sebagai patchouli oil atau atsiri yang berasal dari daun dan batang tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth).

Sebagaimana diketahui, minyak nilam produsen Aceh memiliki aroma khas yang tiada duanya di dunia. Petani nilam bisa bangga dan bahagia jika harga penjualan tidak mengalami penurunan drastis (anjlok). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.