“Sesuai arahan dan petunjuk bapak Bupati, Dinsos Aceh Selatan mewakili Pemerintah daerah ditugaskan untuk menjemput dan mendampingi jenazah Nur Maulida di Bandara Blang Bintang,” kata Sekda Cut Syazalisma.
Jurnalis: Sudirman Hamid
ANTARAN|TAPAKTUAN – Mendapat informasi pasien bocor jantung, Nur Maulida asal Gampong (desa) Ujung Pasie Rasian, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh meninggal dunia di Jakarta setelah 10 hari menjalani operasi, Pemerintah daerah langsung mengambil sikap untuk menjemput jenazah ke Banda Aceh.
Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran, SH melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Cut Syazalisma, S.STP menyebutkan, pihaknya menjemput jenazah almarhumah Nur Maulida ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) untuk mendampingi kepulangan dari Banda Aceh ke Pasie Raja.
“Sesuai arahan dan petunjuk bapak Bupati, Dinsos Aceh Selatan mewakili pemerintah daerah menugaskan Kepala Dinas Sosial untuk menjemput jenazah Nur Maulida di Bandara Blang Bintang, Banda Aceh,” kata Sekda Cut Syazalisma kepada antaran, Senin (21/8/2023).
Menurut Cut Syazalisma, sejak awal dirujuk ke RSUD-ZA Banda Aceh hingga ke Rumah Sakit di Jakarta, pemerintah daerah tidak lepas tangan dan kontinu berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk jajaran Kemensos RI. Namun apa daya, putri kecil kesayangan kita lebih awal menghadap IIahi Rabbi.
Kepala Dinas Sosial Aceh Selatan, Junaidi, SP yang dihubungi membenarkan pihaknya berangkat ke Banda Aceh menjemput jenazah Nur Maulida atas perintah atasan. “Benar bang, sore ini saya ditugaskan berangkat ke Banda Aceh untuk menjemput dan mendampingi kepulangan jenazah almarhumah Nur Maulida,” ungkapnya.
Disebutkan, hasil komunikasi pihaknya dengan jajaran Kemensos RI di Jakarta, jenazah Nur Maulida akan diberangkatkan dari Bandara Sukarno-Hatta besok pagi, Selasa (22/8/2023) sekira pukul 07.30 WIB.
Sementara itu ayah almarhumah, Abu Bakar yang dikonfirmasi antaran melalui percakapan telpon seluler mengaku saat ini jenazah Nur Maulida masih disemanyam di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSUPN-RSCM). Jika tidak ada aral melintang, jenazah putrinya akan di berangkatkan ke Bandara pada pukul 17.00 WIB untuk persiapan terbang ke Banda Aceh.
“Rencana bapak-bapak dari Kemensos, kami bersama jenazah almarhumah akan diberangkatkan menuju Banda Aceh pada pukul 07.30 Wib pagi. Kami memilih bandara SIM Banda Aceh disebabkan ahli famili sudah menunggu dan lebih mudah,” ungkapnya.
Dengan ucapan terbata-bata, Abu Bakar mengungkapkan perasaan hatinya kepada antaran, sebagai manusia biasa dan dengan dibantu pemerintah, sudah berusaha maksimal sesuai kemampuan, tetapi Allah berkehendak lain. “Mungkin inilah jalan terbaik bagi putri kami dan tetap ada hikmah dibalik semua ini,” katanya.
Ia dan keluarga mengaku ikhlas dan senantiasa tabah menerima kenyataan ini. Menghadapi kondisi ini, ia tidak luput mengucapkan terimakasih kepada Bupati Aceh Selatan dan Kemensos RI, atas jerih payah dan usaha gigih untuk menyelamatkan putri mereka dari penyakit bocor jantung.
“Namun dia meninggal dunia setelah 10 hari dioperasi.Harapan kami, tambah Abu Bakar, mohon dimaafkan dosa-dosa almarhumah, semoga ia tenang dan husnul khotimah kembali ke pangkuan Allah, Amin,” pungkasnya.(*)