Pj Bupati Abdya : Memperkuat Sinergitas Penting untuk Penurunan Stunting

STUNTING: Pj Bupati Abdya, H Darmansah SPd MM saat membuka kegiatan rapat koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting Aceh bersama TNI, IBI, dan TP PKK Abdya yang dilaksanakan BKKBN Provinsi Aceh di Blangpidie, Rabu (12/10/2022). antaran/agus
Bagikan:

“SDM ini akan menjadi kekuatan untuk menyongsong Indonesia Negara Maju pada tahun 2045. Langkah-langkah mempersiapkan SDM yang unggul harus sejak dini dimulai sebelum terjadinya kelahiran. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas SDM unggul adalah stunting,” kata Pj Bupati Darmansah.

Jurnalis : Agus

ANTARANNEWS.COM|BLANGPIDIE – Upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), harus diperkuat dengan sinergisitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait secara intensif disetiap tingkatan wilayah dan upaya itu sangat penting dilakukan.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Abdya, H Darmansah SPd MM, saat membuka kegiatan rapat koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting Aceh bersama TNI, IBI, dan TP PKK Abdya yang dilaksanakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh di Blangpidie, Rabu (12/10/2022)

Pj Bupati Darmansah, melalui kegiatan itu mengharapkan dapat menjadi momentum refleksi sekaligus menumbuhkan harapan dan keyakinan bahwa Kabupaten Abdya mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul yaitu, manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Baca Juga:  Polisi Bekuk Tiga Pemilik dan Pengedar Sabu di Agara

“SDM ini akan menjadi kekuatan untuk menyongsong Indonesia Negara Maju pada tahun 2045. Langkah-langkah mempersiapkan SDM yang unggul harus sejak dini dimulai sebelum terjadinya kelahiran. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas SDM unggul adalah stunting,” kata Pj Bupati Darmansah.

Darmansah juga menyebutkan, stunting ini tidak hanya pada persoalan pertumbuhan anak saja, namun lebih komprehensif terkait juga aspek perkembangan anak, yang nantinya berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal.

“Hal ini akan berakibat pada kemampuan mental dan persiapan belajar anak berada dibawah rata-rata anak lainnya, serta akan berakibat buruk untuk prestasi belajar anak untuk jangka waktu yang panjang,” ucapnya.

Dalam penanganan ini, sambung Pj Bupati Darmansah, ada dua pendekatan intervensi yang dilakukan yaitu, intervensi spesifik dan intervensi sensitive yang difokuskan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Intervensi spesifik, adalah berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi sensitive adalah pendukung seperti penyediaan sarana air bersih, sanitasi, lingkungan sehat, dan perilaku hidup bersih sehat dari masyarakat serta pola asuh yang baik dan benar sesuai kaedah-kaedah dan norma-norma yang dianut,” katanya.

Baca Juga:  Pj Gubernur: Aceh Daerah Pertama Terapkan Cakupan Kesehatan Semesta

Lebih lanjut, kata Pj Bupati Darmansah, Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024.

“Dalam upaya pencapaian target ini, telah ditetapkan sasaran dan strategi nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 (RAN PASTI),” jelasnya

Darmansah juga menyebutkan, tim kerja tersebut, diharapkan membahas delapan hal terkait percepatan penururnan stunting yaitu, memperkuat legal aspek pelaksanaan percepatan penurunan stunting, memprioritaskan secara spesifik upaya percepatan penurunan stunting dalam rencana kerja pemerintah daerah, melakukan tagging anggaran intervensi spesifik, sensitive dan koordinatif, mengembangkan database perencanaan implementasi RAN-PASTI.

Baca Juga:  Hingga Hari ke 6 Pasca Banjir Bandang, Akitivitas Pendidikan di Ladang Rimba Masih Lumpuh

“Serta melakukan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran antar dinas badan kantor di Kabupaten Abdya, DPRK serta pemangku kepentingan melalui Musrenbang atau rembuk stunting dan berbagai skema pendanaan, memperkuat koordinasi, sinergi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan antar dinas serta pemangku kepentingan, mengoordinasikan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia, pemantauan, evaluasi dan pelaporan terkait percepatan penurunan stunting,” katanya.

Pj Bupati Abdya juga mengharapkan kepada tim percepatan penangan stunting (TPPS) di Kabupaten Abdya yang ada di 152 desa dalam Kabupaten Abdya serta Satgas PPS, maka angka stunting di Abdya bisa mencapai target nasional.

“Harapan kami dengan adanya Tim PPS tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai dengan tingkat desa dan bersama-sama TNI, IBI, TP PKK, Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ada di 152 desa dalam Kabupaten Abdya serta Satgas PPS, maka angka stunting di Abdya bisa mencapai target nasional yang telah ditetapkan sebesar 14 persen pada tahun 2024,” harapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.