Pj Bupati Dr Nurdin mengatakan, pesantren kedepan harus bisa hidup mandiri. Maka untuk itu, program yang akan dilakukan nantinya adalah membangun pesantren yang berbasis ekonomi.
Jurnalis: Suprijal Yusuf
ANTARANNEWS.COM|CALANG – Pengembangan daya pesantren di Aceh Jaya kedepan harus dilakukan berbasis ekonomi, sehingga akan mampu membiayai keberlangsungan kehidupan roda lembaga Pendidikan Islam tradisional tersebut.
Sedangkan, pola pengembangan pesantren yang dilakukan selama ini, mengarah pada ketergantungan pada subsisdi Pemerintah. Kondisi ini, tentu akan membuat pesantren sulit untuk berkembangan secara mandiri.
Demikian pernyataan itu, disampaikan Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin SSos MSi ketika mengunjungi Daya Pesantren Darul Alimin, Gampong Cot Pangee, Kecamatan Darul Hikmah, Senin (26/07/2022). Usai membuka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114 di kawasan setempat.
Dalam kunjungan itu, turut hadir Karem 012/Teuku Umar, Letkol TNI Wijayanto Harjono, Dandim 0114/Aceh Jaya, Letkol TNI David Eldo, Kapolres Aceh Jaya, AKBP Yudi Wiyono, Pimpinan Daya Pesantren Darul Abrar, Abu Tgk H Mustafa Sarong, Ketua MAA Aceh Jaya, Tgk Anwar Ibrahim, dan sejumlah kepala SKPK serta para Camat dan Keuchik.
Sementara, sebelumnya Pimpinan Daya Pesantren Darul Alimin, Tgk Fauzan Azim meminta kepada Pj Bupati untuk dapat mengaktifkan kembali kegiatan dapur sehat di pesantren tesebut, yang kini tidak berjalan lagi.
“Dulu kami punya dapur sehat disini untuk membantu para santri yang kurang mampu. Tapi sejak bantuan itu dihentikan pemerintah, banyak santri dari keluarga miskin tidak lagi melanjutkan pendidikan di dayah kami. Maka untuk itu kami mengharapkan Pak Pj Bupati semoga program itu dapat dilanjutkan kembali,” pintanya.
Menanggapi permintaan pimpinan dayah tersebut. Pj Bupati Dr Nurdin mengatakan, pesantren kedepan harus bisa hidup mandiri. Maka untuk itu, program yang akan dilakukan nantinya adalah membangun pesantren yang berbasis ekonomi.
“Saya pikir pesantren tidak elok kalau terus menerus bergantung pada subsidi Pemerintah. Karena jelas ini, tidak akan bisa tumbuh sebagai lembaga pendidikan yang mandiri. Kalau tidak bisa tumbuh secara mandiri, nantinya kelangsungan pesantren akan terganggu.
Sebab ketika Pemerintah tidak mampu meberi subsidi lagi, akan kepayahan. Saya tidak mau hal itu terjadi. Yang saya inginkan pesantren ini harus menjadi lembaga Pendidikan Islam yang kuat di Aceh Jaya,” katanya.
Untuk menjadi pesantren yang kuat, lanjutnya, maka saat ini sedang dipikirkan program pesantren berbasis ekonomi dengan menciptakan usaha yang mampu menghasilkan pendapatan bagi biaya kelangsungan pesantren itu sendiri.
Misalnya, ungkap Pj Bupati, Aceh Jaya yang masih memiliki lahan yang luas harus disisihkan tanah untuk perkebunan yang diperuntukan bagi pesantren. Baik itu, perkebunan sawit, karet, singkong atau kebun lainnya yang tanamanya cocok ditanam di Aceh Jaya. Atau usaha lain yang mampu menghasilkan keuangan bagi pesantren.
“Program itu saat ini sedang kita godok. Kalau ini terwujud, kebun tersebut bukan milik pribadi seserang, tetapi kebun itu diperuntukan khusus untuk pesantren sebagai badan usaha lembaga pendidikan itu sendiri,” tandas Pj Bupati.
Sementara itu sebelumnya, Pj Bupati Nurdin bersama Kapolres, AKBP Yudi Wiyono SIK dan Dandim 014/Aceh Jaya, Letkol TNi David Eldo sempat dipeusijuk pimpinan pesantren setempat.(*)