Pj Gubernur Aceh Apresiasi Dukungan Kementan RI Percepatan Penanaman Padi di 7 Kabupaten

Pj. Gubernur Aceh H Bustami bersama Irjen Pertanian RI, Setyo Budianto, Pangdam IM, Niko Fahrizal, Pj. Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto Menghadiri Gerakan Tanam Padi Antisipasi Darurat Pangan di Gampong Mamplam, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Sabtu, 06/04/2024. ANTARAN/Istimewa.
Bagikan:

“Apresiasi dan terima kasih kepada Kementan RI atas dukungan percepatan tanam padi untuk mengantisipasi darurat pangan di Aceh, semoga menjadi solusi terbaik,” kata H Bustami Hamzah.

Jurnalis: Sudirman Hamid

ANTARAN l ACEH BESAR – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah, mengapresiasi dukungan dari jajaran Kementerian Pertanian RI untuk upaya percepatan tanam padi dalam rangka mengantisipasi darurat pangan serta mendukung percepatan  upaya pompanisasi.

Pernyataan tersebut disampaikan  Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah pada acara Gerakan Percepatan Tanam dan Peningkatan Produksi Padi Mengantisipasi Darurat Pangan yang berlangsung di Desa Dayah Mamplam Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Sabtu (6//4/2024) kemarin.

“Terima kasih dan apresiasi kami atas perhatian dari Kementan bagi upaya percepatan tanam padi untuk mengantisipasi darurat pangan. Semua keluh kesah masyarakat petani benar-benar didengarkan, dijawab dan diberi solusi langsung dari Pak Sam Herodian, selaku Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian,” ujar Gubernur.

Ia menyebutkan, saat ini Indonesia berada dalam kondisi darurat pangan yang diakibatkan oleh dampak el nino yang membuat produksi pertanian menurun dan menyebabkan kenaikan harga.

Mengantisipasi masalah ini, kaya Gubernur, Kementan terus menggenjot peningkatan produksi padi demi memastikan kebutuhan pangan, khususnya beras, agar tetap aman dan terjaga.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Resmi Buka PON Aceh-Sumut

Menindaklanjuti hal di atas pemerintah pusat melalui Menteri Pertanian RI telah membentuk Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan berdasarkan amanat dari Keputusan Menteri Pertanian.

Dalam rangka antisipasi darurat pangan tahun 2024, Kementan telah menyusun solusi cepat peningkatan produksi padi tahun 2024 melalui Perluasan Areal Tanam (PAT). Pompanisasi pada Lahan Kering Dekat Sungai, Luas Tambah Tanam (LTT). Optimalisasi lahan rawa untuk menambah luas areal pertanaman.

“Kegiatan ini merupakan implementasi kerjasama Kementan dengan TNI, guna mengakselerasi peningkatan produksi pangan nasional, serta tumpang sisip padi gogo di lahan sawit dan kelapa,” papar Bustami Hamzah.

Pihaknya mengungkapkan, tahun 2014 ini Aceh mendapatkan alokasi kegiatan bantuan benih padi seluas 60 ribu hektar, jagung 35 ribu hektar dan optimasi lahan rawa seluas 11.557 hektar. Ikwal ini dilaksanakan di tujuh kabupaten, meliputi Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya dan Simeulue.

Sementara itu kegiatan pompanisasi pada lahan kering dekat sungai dapat mengairi seluas 28.495 hektar dan tumpang sisip padi gogo seluas 29.371 hektar.

Baca Juga:  Pj Gubernur Aceh : TTG Merupakan Upaya Mengembangkan Teknologi dan Promosi Inovasi Lokal

“Terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian RI yang berkenan mengalokasikan program pertanian tersebut dalam rangka peningkatan produksi dan antisipasi darurat pangan di Aceh,” imbuhnya.

Pemerintah Aceh menyambut dengan suka cita kegiatan ini dan mendukung akselerasi peningkatan produksi pangan dengan segenap daya upaya, sehingga dapat meningkatkan produksi padi dan jagung dalam mengatasi darurat pangan.

Sebelumnya, Pj Gubernur bersama Irjen Kementan dan jajaran Kementan lainnya serta Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, meninjau lokasi percepatan tanam melalui pompanisasi di lokasi tersebut.

Untuk diketahui bersama, luas potensi lahan sawah Aceh Besar mencapai 25.692 Hektar yang terdiri dari Sawah irigasi 16.904 Hektar, Sawah tadah hujan 8.788 Hektar dan lahan Non Sawah 42.596 Hektar.

Kegiatan Percepatan Tanam yang dilakukan di Gampong Dayah Mamplam Kecamatan Leupung dengan potensi luasan mencapai 120 Ha (IP 100 : 4 Hektar dan IP O/ PAT : 116 Hektar). Hamparan ini merupakan bekas sawah yang terkena bencana Tsunami.

Rencananya, di lokasi ini akan dilakukan perluasan areal tanam dari potensi yang ada. Eksisting Pompa hanya terdapat 1 unit ukuran 6”. Padahal, lokasi ini sangat bagus karena terdapat 4 Sumber air untuk pompanisasi yaitu Cekungan tadah hujan, Air terjun Krueng Sara, Embung, dan Mata air dari gunung Dayah Mamplam.

Baca Juga:  Dugaan Adanya Intervensi Hingga Setoran 10 Persen, Kontraktor Sanggah 2 Paket Proyek Aceh Singkil

Kendala yang dihadapi di lokasi ini dalah Alsintan untuk pembukaan lahan yang masih minim, jumlah pompa air yang belum memenuhi, rehab saluran dan pipanisasi, dan alsintan olah tanah.

Harapan dari kelompok tani di wilayah ini adalah agar dibantu untuk pembukaan lahan 116 Ha dan bantuan alsintan dari Brigade Alsintan tingkat provinsi serta dapat dibantu pompa sebanyak 3 unit ukuran 6”.

Produksi saat ini hanya 1.752 Ton GKG (luas lahan 4 Ha dan produktivitas 4,38 ton/ha). Apabila dilakukan pembukaan lahan, maka produksi yang akan dihasilkan mencapai 12.480 Ton (luas lahan 116 ha dengan produktivitas 5,2 ton/ha dan IP 200). Terjadi peningkatan kurang lebih 700 persen dari produksi awal

Kegiatan di Gampong Dayah Mamplang ini turut dihadiri oleh Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kepala Dinas Pangan Cut Huzaimah serta sejumlah pejabat lainnya. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.