* Komisi VI DPR-RI Beri Dukungan
“Saya sangat berkeinginan Bandara Ujong Seukee segera terwujud sebagai upaya membuka akses transportasi yang lebih luas dan cepat dari dan ke Sabang melalui jalur udara,” harap Pj Gubernur Bustami.
Jurnalis : Sahidal Andriadi
ANTARAN|SABANG – Pj Gubernur Aceh, H Bustami Hamzah berharap Kota Sabang memiliki sebuah bandara komersial yang representatif, sebagai langkah pengembangan pembangunan sektor pariwisata di daerah kepulauan tersebut.
Untuk itu, pihaknya meminta Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) untuk melanjutkan program pembangunan Bandara Ujong Seukee, Sabang.
Sementara, rencana tersebut juga mendapat dukungan luas dari Komisi VI DPR-RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), empat hari lalu.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan Pj Gubernur Aceh yang sekaligus merupakan Ketua Dewan Kawasan Sabang (DKS) dalam pertemuan dengan manajemen BPKS yang berlangsung di Kantor Pusat BPKS, Sabtu pekan lalu.
Menurut Pj Gubernur Bustami, Kota Sabang saat ini sudah menjelma menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Aceh, sehingga sudah cukup ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun asing.
Menurut Bustami, transportasi menuju dari dan ke Pulau Weh (Sabang-red) selama ini hanya mengandalkan moda transportasi laut dengan kapal cepat dan kapal lambat via Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue (Banda Aceh) – Balohan (Sabang).
“Kalau hanya mengandalkan jalur laut yang selama ini, perkembangan sektor pariwisata di Sabang yang sudah terkenal luas dengan keindahannya, tidak akan bergerak cepat,” ungkapnya.
Karenanya Pj Gubernur Aceh ini sangat berkeinginan Bandara Ujong Seukee segera terwujud sebagai upaya membuka akses transportasi yang lebih luas dan cepat dari dan ke Sabang melalui jalur udara.
Artinya, keberadaan Bandara Ujong Seukee dinilai layak dan mendesak. Karena bukan hanya untuk kepentingan arus penumpang, tetapi juga untuk barang dan sekaligus menjadi bagian dari dukungan terhadap rencana pembangunan dan pengembangan kawasan Sabang sebagai tujuan wisata dan investasi.
Dijelaskan, kalau Bandara Ujong Seukee yang diperkirakan memilki panjang landasan sekitar 3.500 meter, akan mampu didarati pesawat jenis Boing. Sehingga, nantinya Sabang mampu membuka akses penerbangan langsung ke berbagai kota besar dalam negeri maupun luar negeri.
“Terutama negara tetangga seperti, Malaysia, Thailand, dan India khususnya Port Blair di kepulauan Andaman,” jelas Bustami.
Mengingat pasca pandemi Covid-19 jumlah arus kunjungan wisatawan ke Sabang terus terjadi peningkatan, terutama dari Sumatera Utara, dan daerah lain di Pulau Sumatera, begitu juga Pulau Jawa serta negara tetangga Malaysia.
Hal ini diakui Wakil Kepala BPKS, Abdul Manan, bahwa jumlah kunjungan wisatawan tahun 2023 untuk domestik sebanyak 253.249 orang, dan wisatawan manca negara mencapai 8.240 orang.
Sementara di tahun 2022 tingkat kunjungan wisatawan domestik sebanyak 251.685 orang dan wisatawan manca negara hanya 2.363 orang.
“Kalau kita lihat statistik, ini terjadi peningkatan dari tahun 2022 ke 2023 untuk wisatawan asing yang sangat signifikan mencapai 248,7 persen, dan wisatawan dalam negeri hanya terjadi peningkatan 0,63 persen” jelas Abdul Manan.
Bila pembangunan bandara komersial terwujud di Sabang, lanjut Abdul Manan, maka jumlah kunjungan wisatawan asing ke Pulau Weh akan mampu ditingkatkan lebih banyak lagi.
“Ini sekaligus mendongkrak perekonomian masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Saya kira program Pak Pj Gubernur ini perlu dukungan semua pihak, demi pengembangan Sabang ke depan,” tandas Wakil Kepala BPKS, Abdul Manan.
Soal rencana pembangunan bandara komersial di Sabang, ungkap Deputi Umum Suprijal Yusuif, sempat mendapat perhatian dari Komisi VI DPR-RI baik dalam rapat konsinyering maupun Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Dijelaskan, anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Gerindra asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara I, HM Husni sempat meminta manajemen BPKS untuk mengusulkan program pembangunan bandara komersial di Sabang.
“Bandara komersial ini sangat penting bagi Sabang sebagai daerah tujuan wisata dan invetasi, guna membuka akses yang lebih cepat dan luas. Kita di parlemen siap mendukung program tersebut,” ungkap, Suprijal Yusuf seraya mengutip keterangan HM Husni dalam RDP dengan Komisi VI DPR-RI.
Bahkan, dukungan ini juga muncul dari pimpinan dan anggota Komisi VI DPR-RI lainnya, diantaranya, Martin Y Manurung (F-Nasdem/Sumut II), Rieke Diah Pitaloka (F-PDIP/Jawa Barat Dapil VII), dan Deddy Yevri Hanteru Sitorus (F-PDIP/Kalimantan Utara), serta Muslim (F-Demokrat/Dapil Aceh-II).(*)