“Investor ini buka orang lain, tetapi putri Aceh yang kini sudah menetap di Singapura bersuamikan orang Kanada,” ungkap Muhammad Iqbal yang akrab disapa Iqbal Piyeung.
ANTARANNEWS.COM,BANDA ACEH – Pejabat sementara (Pjs) Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Ir Muhammad Iqbal, Senin (23/5/2022) siang tadi, menerima delegasi investor dari Singapura.
Investor yang bernaung dibawah bendera PT Eco Planet Bambu berkantor pusat di Amerika Serikat rencananya akan berinvetasi disektor perkebunan bambu dengan nilai investasi awal rencannya sebesar 20 juta Dollar Amerika.
Adapun rombongan investor tersebut langsung dipimpin oleh Repesentatif Eklusif untuk Indonesia PT Eco Planet Bambu, Maidar dan stafnya Jamilah serta didampingi pihak Koperasi Seulawah Agam yaitu, Husaini dan Thabrani.
Usai pertemuan yang berlangsung di Kantor Sekretariat Kadin Aceh, Pjs Ketua Umum Kadin Aceh, Ir Muhammad Iqbal kepada wartawan mengatkan, pihaknya sangat sangat mendukung rencana invetasi itu.
“Kita memberi dukungan penuh siapapun yang ingin berinvetasi di Aceh. Kita butuh modal besar untuk membangun Aceh.
Maka kalau ada investor yang masuk kita silakan saja, itu yang kita harapkan,” kata Ir Muhammad Iqbal yang juga bakal maju dalam Muprov Kadin Aceh yang akan berlangsung 17 Juni 2022 mendatang.
Menurut Iqbal, PT Eco Planet Bambu yang berkantor pusat di Amerika ini, sudah melakukan pejajakan terhadap rencana invetasinya di Aceh.
Bahkan perusahaan yang bergerak disektor perkebunan dan industri bambu ini, sudah mengandeng Kopreasi Seulawah Agam, Aceh Besar.
Dimana pihak Koperasi Seulawah Agam sudah berkomitmen menyediakan lahan seluas 6.00 hektar untuk penanaman bambu di kawasan Lembah Seulawah, Aceh Besar.
“Investor ini buka orang lain, tetapi putri Aceh yang kini sudah menetap di Singapura bersuamikan orang Kanada,” ungkap Muhammad Iqbal yang akrab disapa Iqbal Piyeung.
Untuk invetasi ini tahap awal investor tersebut akan mengelorkan dana sebesar 20 juta dollar Amerika yang akan diperuntukan pegembangan perkebunan bambu seluas 3.000 hektar.
“Bila ini sukses mereka akan memperluas areal perkebunannya menjadi 6.000 hektar dan akan mendirikan pabrik pengolahan bamboo tersebut,” kata Iqbal.
Terkait rencana pembangunan kebun bamb ini, ungkap Iqbal Piyeung, akan melibatkan pekerja lokal yang merupakan anggota Koperasi Seulawah Agam dengan mendatangkan bibit bambu dari Ghana.
“Karena jenis bambu phyllostacchys aurea ginna yang ditanam ini tidak ada di Aceh. Perusahaan ini juga sudah melakukan investasi yang sama sebelumnya di Philipina. Dan disana sudah sukses. Maka mereka ingin mengembang sayapnya di Aceh,” kata Iqbal Piyeung.(*)