Saat Safari di Rema, Keuchik Minta Pj Bupati Buka 5 Titik Jalan Sentra Pertanian

Pj Bupati Gayo Lues, Drs Alhudri MM menghadiri acara Safari Ramadhan di Masjid Baiturrahman Desa Remah, Kecamatan Kuta Panjang, Sabtu (30/03/2024). Foto Ist
Bagikan:

“Tidak lagi boleh bin salabin, terutama usulan harus masuk dalam pembahasan Musrembang. Apalagi pembukaan jalan baru syaratnya tidak boleh masuk dalam kawasan hutan lindung,” terang Alhudri. 

Jurnalis : Magfira

ANTARAN|BLANGKEJEREN – Saat Safari Ramadhan di Masjid Baiturrahman Desa Remah, Kecamatan Kuta Panjang, Keuchik Rema Khalidin meminta Pj Bupati Gayo Lues Drs Alhudri MM untuk membuka 5 Titik Jalan menuju Sentra perkebunan di Bur Tukuk.

Keuchik juga meminta pembukaan Jalan menuju SD 6 dan menuju ke SMP Negeri Dua Kuta Panjang. Tidak sampai disitu Keuchik menyampaikan 35 hektar Sawah di Kampung Rema tidak memiliki Irigasi yang memadai. Selain itu Keuchik mengungkapkan para petani di desanya kesulitan untuk mendapatkan Pupuk.

Baca Juga:  TikToker Tersandung Hukum, Calon Tunangan Almarhum Imam Masykur Laporkan CB ke Polda Aceh

Terakhir Keuchik keluhkan para Mahasiswa asal desanya yang kuliah di Unsyiah Blang Nangka yang mencapai dua tahun Kuliah harus Pindah ke Unsyiah Banda Aceh. Ini menjadi beban yang besar bagi orang tua. Diharapkan bisa tetap Kuliah di kampus Blang Nangka.

Keuchik tersebut juga melaporkan Polindes yang di desanya tidak memadai diharapkan dapat dilakukan pembangunan Polindes yang lebih layak. Safari Ramadhan pada Sabtu (30/03/2024) di desa Remah, Pj Bupati Gayo Lues Drs Alhudri MM bersama Ketua Mahkamah Syariah, didampingi Kadis PUPR, Plh Kepala Bapeda, Kalak BPBD, Kadis Sosial, Kasatpol PP WH, Kabag Protokler Dokumentasi dan Kabag Umum.

Baca Juga:  Serangan Harimau Kembali Terjadi, Pemkab Aceh Selatan Bersama Forkopimda Turun Ke Lokasi

Menyahuti keluhan masyarakat, Alhudri menyebutkan semua keluhan sudah ada yang mencatat, akan diupayakan masuk dalam serapan Musrembang. Menurutnya, semua pembangunan harus melalui proses dan mengikuti prosedur yang sudah diterapkan oleh Pemerintah 0usat.

“Tidak lagi boleh bin salabin, terutama usulan harus masuk dalam pembahasan Musrembang. Apalagi pembukaan jalan baru syaratnya tidak boleh masuk dalam kawasan hutan lindung,” terang Alhudri.

Terkait dengan Unsyiah, Alhudri sebut pihak Unsyiah akan membubarkan Unsyiah Kampus Blang Nangka karena letaknya yang sangat Jauh, namun Pemerintah Gayo Lues akan mempertahankan kampus tersebut dan aset Unsyiah Blang Nangka yang saat ini milik Pemda Gayo Lues akan diserahkan menjadi Asetnya Unsyiah.

Baca Juga:  Soal 4 Pulau Beralih ke Sumut, Tokoh Muda Singkil Nilai Fadli Ingin Cari Panggung

“Pemerintah Gayo Lues mendukung keberadaan Kampus Unsyiah Blang Nangka dengan menghibahkan dana pertahun mencapai Rp 5 Miliyar Rupiah sebagai bantuan biaya operasional. Pemkab juga berharap agar kampus Unsyiah bisa menjadi besar,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.