“Tidak lagi boleh bin salabin, terutama usulan harus masuk dalam pembahasan Musrembang. Apalagi pembukaan jalan baru syaratnya tidak boleh masuk dalam kawasan hutan lindung,” terang Alhudri.
Jurnalis : Magfira
ANTARAN|BLANGKEJEREN – Saat Safari Ramadhan di Masjid Baiturrahman Desa Remah, Kecamatan Kuta Panjang, Keuchik Rema Khalidin meminta Pj Bupati Gayo Lues Drs Alhudri MM untuk membuka 5 Titik Jalan menuju Sentra perkebunan di Bur Tukuk.
Keuchik juga meminta pembukaan Jalan menuju SD 6 dan menuju ke SMP Negeri Dua Kuta Panjang. Tidak sampai disitu Keuchik menyampaikan 35 hektar Sawah di Kampung Rema tidak memiliki Irigasi yang memadai. Selain itu Keuchik mengungkapkan para petani di desanya kesulitan untuk mendapatkan Pupuk.
Terakhir Keuchik keluhkan para Mahasiswa asal desanya yang kuliah di Unsyiah Blang Nangka yang mencapai dua tahun Kuliah harus Pindah ke Unsyiah Banda Aceh. Ini menjadi beban yang besar bagi orang tua. Diharapkan bisa tetap Kuliah di kampus Blang Nangka.
Keuchik tersebut juga melaporkan Polindes yang di desanya tidak memadai diharapkan dapat dilakukan pembangunan Polindes yang lebih layak. Safari Ramadhan pada Sabtu (30/03/2024) di desa Remah, Pj Bupati Gayo Lues Drs Alhudri MM bersama Ketua Mahkamah Syariah, didampingi Kadis PUPR, Plh Kepala Bapeda, Kalak BPBD, Kadis Sosial, Kasatpol PP WH, Kabag Protokler Dokumentasi dan Kabag Umum.
Menyahuti keluhan masyarakat, Alhudri menyebutkan semua keluhan sudah ada yang mencatat, akan diupayakan masuk dalam serapan Musrembang. Menurutnya, semua pembangunan harus melalui proses dan mengikuti prosedur yang sudah diterapkan oleh Pemerintah 0usat.
“Tidak lagi boleh bin salabin, terutama usulan harus masuk dalam pembahasan Musrembang. Apalagi pembukaan jalan baru syaratnya tidak boleh masuk dalam kawasan hutan lindung,” terang Alhudri.
Terkait dengan Unsyiah, Alhudri sebut pihak Unsyiah akan membubarkan Unsyiah Kampus Blang Nangka karena letaknya yang sangat Jauh, namun Pemerintah Gayo Lues akan mempertahankan kampus tersebut dan aset Unsyiah Blang Nangka yang saat ini milik Pemda Gayo Lues akan diserahkan menjadi Asetnya Unsyiah.
“Pemerintah Gayo Lues mendukung keberadaan Kampus Unsyiah Blang Nangka dengan menghibahkan dana pertahun mencapai Rp 5 Miliyar Rupiah sebagai bantuan biaya operasional. Pemkab juga berharap agar kampus Unsyiah bisa menjadi besar,” pungkasnya.(*)