Sambut 12 Rabi’ul Awal, Dayah Sufi Muda Nagan Raya Gelar Maulid Akbar 1000 Lemang

Menyambut 12 Rabi’ul Awal, Dayah Sufi Muda Nagan Raya menggelar maulid Akbar 1000 lemang. Maulid yang dikuti ribuan jamaah ini adalah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang di isi dengan acara yang unik yaitu membakar 1000 lemang, Sabtu (08/10/2022). Foto Ist
Bagikan:

“Peserta membawa sendiri semua keperluan untuk bakar lemangnya, seperti buluh (bambu) dan lain – lain, sehingga lemang yg dibakar berjumlah 1000 lemang. Semuanya sangat bersemangat, ini lah bentuk kegembiraan kita dalam merayakan kelahiran Rasulullah Nabi Muhammad SAW,” ungkap Saifundi.

Jurnalis : Al-Faraby

ANTARANNEWS.COM|NAGAN RAYA – Menyambut 12 Rabi’ul Awal, Dayah Sufi Muda Nagan Raya menggelar maulid Akbar 1000 lemang. Maulid yang dikuti ribuan jamaah ini adalah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang di isi dengan acara yang unik yaitu membakar 1000 lemang, Sabtu (08/10/2022).

Peserta yang mengikuti acara ini adalah seluruh jamaah tarekat Naqsabandiyah Al Khalidiyah murid dari Abuya Sayyidi Syekh Ahmad Sufi Muda yang datang dari 23 kabupaten kota di Aceh, juga dari luar Aceh, seperti Sumatera Utara, Binjai, Siantar, Tapanuli Utara, Lombok Barat, Kota Pariaman, Solo, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan. Jakarta dan Malaysia.

Baca Juga:  Warga Temukan Mayat di Jalan 30, Diduga Korban Pembunuhan

Ketua Panitia Maulid Akbar, Saifundi kepada antaran, Sabtu (08/10/2022) mengatakan, peserta yang mengikuti acara Maulid Akbar 1000 lemang ini di bagi dalam 7 kontingen, yaitu Kontingen 1 Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Medan, Bogor, Binjai, Siantar, Tapanuli Selatan, Jakarta, Malaysia, Kontingen 2, Banda Aceh, Aceh Besar Sabang, Kendari, Kolaka.

Kontingen 3, Aceh Jaya, kontingen 4, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulusalam, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, kontingen 5, Nagan Raya, Lombok Barat dan Kontingen 6, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara, Bireun, Lhok Seumawe, Pidie Jaya, Pidie, Bangka Belitung dan Kontingen 7, Aceh Barat, Sinabang.

Baca Juga:  RSUTP Abdya Perlu Gedung Rawat Inap Baru

“Peserta membawa sendiri semua keperluan untuk bakar lemangnya, seperti buluh (bambu) dan lain – lain, sehingga lemang yg dibakar berjumlah 1000 lemang. Semuanya sangat bersemangat, ini lah bentuk kegembiraan kita dalam merayakan kelahiran Rasulullah Nabi Muhammad SAW,” ungkap Saifundi.

Kenapa pilihannya lemang?, Saifundi menjelaskan, karena lemang ini adalah representasi dari syariat, tarekat, hakikat dan makrifat, kesemuanya saling berkaitan, dimana jika salah satu unsur tidak ada, maka lemangnya tidak akan jadi.

Baca Juga:  Pusat Investasi Pemerintah Teken Nota Kesepakatan dengan Pemko Banda Aceh Tentang Pembiayaan UMi

Buluhnya saja, tanpa dibalut dengan daun pisang, diisi beras dan kemudiaan santan, maka tidak akan berarti apa – apa, tidak akan jadi lemangnya. Belum lagi kita bicarakan terkait tata cara membuatnya tentu lebih dalam lagi.

“Lemang juga punya pesan dan filosofi yang mendalam yaitu kesabaran, kebersamaan dan kekonoakan, tiga nilai yang sangat penting bagi manusia,” paparnya. Puncak acara maulid 1000 lemang ini ditutup dengan pembacaan marhaban dan makan bersama bu kulah dan kuah beulangong.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.