“Dalam perjalanan dari Bakongan Timur menuju Alue Bili, korban menanyakan apakah di Meukek ada hujan?? Saya jawab lebat sekali,” ujar Hidayatullah.
Penulis : Sudirman Hamid
ANTARAN|TAPAKTUAN – Peristiwa maut yang merenggut nyawa dua korban jiwa akibat tiang listrik tumbang di kawasan Gunung Alue Kliet, Gampong (desa) Mutiara, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan menyisakan histeris duka menjelang hari raya Idul Fitri 1.444 hiajriah/2023 Masehi.
Informasi yang berhasil dihimpun antaran, sebelum meninggal dunia akibat mengalami musibah, salah seorang korban sempat chattingan dengan sahabat dekat yang berdomisili di Kecamatan Meukek.
Obrolan melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp (WA) tersebut bagaikan isyarat korban hendak pergi jauh untuk selama-lamanya. Dan pembicaraan itupun terus terkenang bagi sahabat dekatnya, Hidayatullah.
Dikatakan Hidayatullah, korban M Ali yang kental disapa Ali Bob sekira pukul 18.40 WIB, Rabu (19/4/2023) WA menanyakan kondisi cuaca di wilayah Meukek. Dalam obrolan singkat tersebut, turut disampaikan dirinya mau berangkat ke Alue Bilie, Kabupaten Nagan Raya, lantaran ayah mertua ayahnya meninggal dunia di sana.
“Dalam perjalanan dari Bakongan Timur menuju Alue Bilie, korban menanyakan apakah di Meukek ada hujan?? Saya jawab lebat sekali. Lalu bagaimana Ali pergi ke Alue Bilie?? Korban mengatakan, ayah mertua ayah saya meninggal dunia. Sekarang saya masih di Sawang terjebak hujan, seraya memperlihatkan piring nasi bekas berbuka puasa di sebuah rumah makan,” ujar Hidayatullah kepada antaran, Kamis (20/4/2023).
Berikut petikan hasil chatting M Ali dengan temannya Hidayatullah. Korabn: “Ujeun sinan Ngon?? (Hujan disitu kawan??). Hidayatullah: “Ujeun Ngon pah teuga ngon-ngon angeun. Man pat kah jino?? (hujan kawan sangat lebat diiringi angin. Lalu dimana kamu sekarang??).
Korban menjawab lagi, “Lon Sawang, keume jak Alue Bili rumoh ayah. Ayah tuan ayah lon meninggal (saya di Sawang, mau pergi ke Alue Bilie rumah ayah. Ayah mertua ayah saya meninggal dunia). Mantong Sawang lon Ngon, Ujeun. (masih di Sawang saya, hujan),” tulis korban.
Kemudian, Hidayatullah mengatakan lagi, “Kiban kajak ujeun pah teuga??? (Bagaimana kamu pergi hujan teras sekali?). Korban sempat mengirim piring nasi dan gelas kopi menu berbuka puasa. Lalu chattingan berhenti dan senyap.
Pada pukul 20.03 WIB, Hidayatullah kembali meluncurkan obrolan kepada korban. “Nyan jadeh kah wo Alue Bilie?? (Itu jadi kamu pulang ke Alue Bilie ??). Namun WA saya tidak mendapat jawaban lagi,” ulas Hidayatullah.
Merasa ragu, Hidayatullah kemabali melayangkan obrolan pada pukul 23.03 WIB. “Nak, awak gampong anak yang musibah bak gunung aaa (Ananda, awak gampong nanda yang musibah di gunung Alue Kliet). Lagi-lagi tidak mendapat balasan. Dan ternyata benar, warga yang tertimpa musibah tersebut adalah sahabat saya M. Ali,” ulasnya.
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Nova Suryandaru, SIK menyebutkan, identitas kedua korban yang tertimpa tiang listrik diketahui bernama M. Ali Bin Tamren (26 tahun), beralamat Lhok Jamin, Gampong Sawah Tingkem, Kecamatan Bakongan Timur (Bakotim), Kabupaten Aceh Selatan.
Seorang lagi, Supri Bin Bantiar (26 tahun), juga beralamat di Gampong Sawah Tingkem, Kecamatan Bakotimur, Aceh Selatan. Korban berboncengan satu kendaraan roda dua.
“Identitas kedua korban diketahui berdasarkan KTP salah seorang yang ditemukan di Lokasi Tempat Kejadin Perkara. Usai dievakuasi, sebelum diantar ke rumah duka jenazah dua korban terlebih dahulu dilarikan ke RSUD-YA Tapaktuan untuk mendapat autopsi,” pungkas Nova Suryandaru.(*)