Stabilisasi Harga Bahan Pokok, Dinas Pangan Gelar GPM Di Pelosok Aceh Singkil

Kepala Dinas Pangan Abdul Haris didampingi Asisten Bidang Perekonomian Faisal serta Kabid Distribusi Cadangan Pangan, saat menyerahkan paket sembako pada GPM di Kecamatan Singkil, Jumat (19/01) kemarin. ANTARAN/Helmi
Bagikan:

“Alhamdulillah di GPM ini kita tetap menerapkan satu harga,” beber Achyar.

Jurnalis: Helmi

ANTARAN|SINGKIL- Pemkab Aceh Singkil terus fokus dalam upaya menstabilkan harga bahan pangan, dan menjaga ketersediaan pasokan kebutuhan masyarakat, pasca hari besar tahun baru 2024 dan menjelang bulan Ramadhan 1445 H.

Hal itu dilakukan agar masyarakat Aceh Singkil tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok, ditengah naiknya harga beberapa jenis komoditi pangan di Aceh Singkil, pasca tahun baru 2024.

Untuk menjaga stabilisasi harga tersebut, Dinas Pangan terus gencar melaksanakan gerakan pangan murah, yang telah kembali di launching perdana beberapa hari lalu.

Untuk hari keempat Gerakan pangan murah (GPM) yang dilaksanakan itu, Tim GPM menyediakan sebanyak 300 paket sembako untuk masyarakat 4 desa di kawasan pelosok Aceh Singkil Kecamatan Kuala Baru.

“GPM yang dilaksanakan awal tahun pasca tahun baru 2024 ini dilakukan untuk menstabilkan harga bahan pokok sekaligus menjaga ketersediaan pasokan di wilayah terpencil Kabupaten Aceh Singkil,” kata Kepala Dinas Pangan Abdul Haris SP MM, kepada antaran, Rabu (24/01/2024).

Baca Juga:  Sejumlah Rekomendasi DPRK Untuk Wali Kota Diapresiasi

Meski beberapa jenis komoditi mengalami kenaikan harga, namun dapat terkendali dengan adanya gerakan menanam bersama (Germas) masyarakat yang digalakkan Pj Bupati Drs Azmi.

Masyarakat Kecamatan Kuala Baru terlihat mulai ramai sejak pagi di Kantor Desa Kuala Baru Laut, untuk mendapatkan kupon GPM, Selasa (23/01). ANTARAN/Dinas Pangan

Seperti tahun-tahun sebelumnya harga cabai merah bisa mencapai harga Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu. Bahkan sempat diatas harga tersebut, termasuk bawang merah.

Kendati Germas saat ini terus digalakkan Pj Bupati untuk pemerataan seluruh kecamatan bahkan seluruh desa.

“Insyaallah ke depan jika seluruh rumah tangga terus menggalakkan Germas ini, melalui program bantuan bibit TP PKK, ke depan masyarakat Aceh Singkil tidak harus bergantung lagi dengan pasokan sayuran dari Sumatera Utara (Sumut),” sebutnya.

Baca Juga:  Pagi Buta, Rumah Warga di Simeulue Terbakar

Ia juga mengatakan kegiatan GPM di Kecamatan Kuala Baru telah tuntas dilaksanakan oleh tim GPM, Selasa (23/01) kemarin. Sebanyak 300 paket jatah sembako untuk warga 4 desa di Kuala Baru ludes terjual.

Kabid Distribusi Cadangan Pangan Achyar menyebutkan, ditengah tekanan naiknya beberapa komoditi sayuran, masyarakat Kecamatan Kuala Baru, sejak pagi terlihat berbondong-bondong memadati Kantor Desa Kuala Baru Laut.

Meski lintasan ekstrem yang harus dilalui, namun Tim GPM tetap semangat dan pantang mundur untuk menerobos lintasan ekstrem menuju Kuala Baru yang berbatasan dengan Kecamatan Trumon Aceh Selatan.

Sebab pasca banjir besar kemarin, jalan penghubung Singkil – Kayu Menang – Kuala Baru banyak terputus dan berlubang akibat gerusan banjir.

Sehingga akses menuju daerah itu pun masih sulit dilintasi, karena ruas jalan yang tak kunjung selesai pembangunannya oleh Pemerintah Provinsi.

Baca Juga:  Genap Setahun Belum Ada Realisasi, BPD di Simeulue Kembali Pertanyakan Aspirasinya

Dan warga sempat khawatir GPM tidak sampai ke Kuala Baru karena pendistribusiannya sulit dan berdampak naiknya harga bahan pokok yang dijual. “Alhamdulillah di GPM ini kita tetap menerapkan satu harga,” beber Achyar.

Dengan berlanjutnya program GPM ini, Camat Kuala Baru Mansurdin SE, menyampaikan apresiasi dari masyarakatnya yang sangat bersyukur dengan kembali hadirnya GPM di daerah itu.

Apalagi sebentar lagi akan mendekati bulan suci Ramadhan 1445 H, sehingga tidak khawatir lagi dengan kenaikan harga komoditi yang sedang terjadi.

“Alhamdulillah masyarakat sudah punya stok beras maupun minyak goreng, telur tepung dan gula dengan harga murah, untuk kebutuhan bulan puasa nanti,” ucap Mansur.

Warga berharap agar menjelang meugang puasa nanti Dinas Pangan dapat kembali subsidi harga daging, sirup, cabai dan bawang, sehingga ancaman inflasi di Aceh Singkil bisa terkendali.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.