“Sesuai data bongkar muat dan jumlah kunjungan kapal laut di Pelabuhan Tapaktuan, pasokan semen Padang menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Muhammad Amin.
Jurnalis: Sudirman Hamid
ANTARAN | TAPAKTUAN-Lajunya pertumbuhan pembangunan dan perkembangan perekonomian di tengah-tengah masyarakat dapat dipantau dari peredaran material dan bahan bangun di pasaran, salah satunya pasokan semen.
Kepala kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) / Syahbandar Kelas III Tapaktuan, Jaruslin, SH yang dikonfirmasi melalui stafnya Muhammad Amin mengaku hingga pertengahan tahun 2024 pasokan semen Padang dan singgahan kapal laut di Pelabuhan Tapaktuan sangat minim.
“Pasokan semen Padang dan jumlah kunjungan kapal laut sangat merosot dibandingkan tahun 2022 dan 2023 lalu. Dugaan kami, faktor ini tidak terlepas dari menurunnya daya beli masyarakat sehingga orderan semen padang menurun,” ujar Muhammad Amin kepada antaran, Senin (24/6/2024).
Menurut Muhammad Amin, berkurangnya pasokan semen padang di kabupaten Aceh Selatan bukan akibat kendala transportasi laut, tetapi memang minat pembelian masyarakat rendah.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya orderan semen padat, bahkan sempat terjadi kekosongan stok, baik dari kalangan kontraktor maupun masyarakat biasa. Prediksi kami, fenomena ini erat hubungannya dengan kondisi ekonomi dan belum dimulainya kegiatan proyek fisik tahun 2024,” ulasnya.
Rekapitulasi bongkar muat semen padang dan kunjungan kapal laut sampai bulan Mei 2024 jauh menurun dibandingkan tahun 2023. Pada tahun 2023 jumlah kunjungan kapal laut dari Teluk Bayur, Sumatera Barat di Pelabuhan Tapaktuan sebanyak 27 kali singgahan dengan daya angkut (gross tonnage) 36.392 ton. Sementara semen yang dibongkar berjumlah 30.650 ton atau setara 766.250 zak.
Progres tahun ini, dari Januari sampai Mei 2024 baru 10 kunjungan kapal dengan gross tonnage seberat 28.117 ton. Totol pembongkaran sebanyak 11.000 ton atau berjumlah 275.000 zak. Artinya, hingga pertengahan tahun 2024, pasokan semen jauh menurun dari data sebelumnya,” papar Muhammad Amin.
Salah seorang pedagang bahan bangunan di Tapaktuan yang dikonfirmasi membenarkan selama enam bulan terakhir toko miliknya sepi pembeli.
“Besar kemungkinan kondisi perekonomian sedang menurun sehingga minat dan daya beli masyarakat menjadi sepi. Daya beli bahan bangunan tidak hanya fokus karena kegiatan proyek fisik pemerintah semata tetapi lebih melonjak karena perputaran perekonomian rakyat membaik,” sebut Irgusswandi yang kerap disapa Acu Ir.
Ditanya berapa harga penjualan semen padang per zak, Acu Ir mengaku pedagang menjual sesuai daerah dan jarak angkut masing-masing wilayah.
“Kami beli di Gudang distributor Tapaktuan Rp 65.000 per zak, itu belum masuk ongkos angkutan. Eceran di toko kisaran Rp 68.000 sampai Rp 70.000 per zak. Harga itu tergantung wilayah dan jarak angkutan dari titik distributor,” imbuh Irgusswandi seraya tidak menampik, bahwa di Aceh Selatan juga disuplai merek lain, seperti semen Andalas dan Conch. (*)