Tahun Ajaran Baru, SMPN 3 Gumer Seragam Pakai Baju Khas Aceh Singkil

Camat Gumer Abdul Hanan bersama Ketua MAA Zakirun Pohan Kabid Disdikbud Bay Suminggara memakaikan baju khas motif daerah kepada Kasek, guru dan siswa SMPN 3 Gumer. ANATARAN/Helmi
Bagikan:

“Pesan Pj Bupati agar MAA bisa terus menyebar dan mensosialisasikannya ke semua elemen. Mulai dari pemerintahan, Pendidikan, Kecamatan, jajaran desa hingga ke Perusahaan,” ucap Hanan.

Jurnalis: Helmi

ANTARAN|SINGKIL – SMP Negeri 3 Gunung Meriah (Gumer) dinobatkan menjadi sekolah percontohan, perdana memakai baju khas motif asli Aceh Singkil, mulai tahun ajaran baru mendatang.

Penobatan sebagai sekolah percontohan itu disampaikan Ketua MAA Aceh Singkil H Zakirun Pohan SAg MM, serangkaian prosesi penyematan baju khas motif daerah itu kepada Kepala Sekolah, guru dan siswa-siswi.

Penyematan dilakukan oleh Camat Gunung Meriah Abdul Hanan, bersama Ketua MAA Zakirun Pohan, Kabid Disdikbud Bay Suminggara, mewakil Pj Bupati Drs Azmi MAP, di halaman sekolah SMPN 3 Gunung Meriah, pada Selasa (05/03/2024).

Arahan Pj Bupati Aceh Singkil Drs Azmi melalui Camat Gunung Meriah Abdul Hanan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja dan terobosan Lembaga MAA atas buah pikirannya hingga menghasilkan karya motif baju yang menjadi ciri khas daerah ini.

Baca Juga:  Di Banda Aceh, Harga Cabai Merah Rp 90 Ribu/Kg

“Pesan Pj Bupati agar MAA bisa terus menyebar dan mensosialisasikannya ke semua elemen. Mulai dari pemerintahan, Pendidikan, Kecamatan, jajaran desa hingga ke Perusahaan,” ucap Hanan.

Dalam kesempatan itu, Camat Abdul Hanan turut memberikan apresiasi kepada siswa-siswi SMPN 3 Gumer. Karena penyambutan tamu dengan tarian Dampeng, dan bukti kita masih menjunjung tinggi adat budaya daerah kita.

“Kalau bisa ini terus dikembangkan, semoga SMPN 3 ini bisa melahirkan karya seni yang baik, dan layak menjadi sekolah percontohan pemakaian baju khas motif daerah mulai tahun ajaran baru nanti,” ucap Hanan

Sekolah dengan beragam suku dan agama, ada Kristen, Katolik dan Islam, dan akan mempersatukan keberagaman melalui adat budaya kita, bersama-sama satu tujuan untuk membangun daerah.

Dengan memakai baju khas motif daerah ini, yang akan menjadi seragam pengganti baju batik, menjadi bukti kecintaan kita terhadap adat dan budaya Aceh Singkil, ucap Hanan.

Baca Juga:  98 Peserta Guru Al-Quran se-Aceh Magang di Dayah Nurul Fikri

Ketua MAA Aceh Singkil H Zakirun Pohan dalam sambutannya menyampaikan, baju khas motif daerah Aceh Singkil ini sebelumnya telah dilaunching oleh Pj Bupati Aceh Singkil, dan menjadi kado istimewa saat peringatan HUT Kabupaten Aceh Singkil yang ke-24 tahun 2023.

Selanjutnya dikeluarkanlah Surat Edaran Pj Bupati Aceh Singkil Drs Azmi 31 Oktober 2023, yang menghimbau agar baju tersebut dipakai seluruh instansi setiap Kamis, termasuk sekolah, sebagai pengganti baju batik.

“Untuk sekolah perdana kita sosialisasikan di SMPN 3 Gumer ini, maka kita nobatkan sekolah ini menjadi percontohan,” ucap Zakirun.

Dengan beragam suku dan agama di sekolah ini, kita harapkan dengan memakai baju khas motif daerah ini bisa menjadi perekat dan pemersatu moderasi, sebutnya

Lebih lanjut Zakirun menjelaskan, di acara PKA baju khas motif daerah Aceh Singkil ini telah mendapat penghargaan dari Wali Nanggroe.

Baca Juga:  Tiga Siswa SMPN Satu Atap Alue Kejrun Ikut Jamnas di Cibubur

Kedepan MAA akan masuk ke kelas-kelas, apakah dengan mengisi jam muatan lokal, untuk melakukan sebuah kegiatan dan menjelaskan arti dan makna motif yang menjadi simbol daerah kita itu.

“Karena motif baju khas daerah yang kita pakai ini menjadi ciri khas daerah kita,” ucapnya

Kepala Sekolah SMPN 3 Gunung Meriah Suriadi SPd mengatakan, menjadi suatu kebanggaan bagi sekolah ini, karena dinobatkan sebagai sekolah percontohan untuk penyematan baju khas motif Aceh Singkil ini.

SMPN 3 Gumer dengan jumlah siswa mencapai 359 orang ini, berasal dari berbagai suku dan agama. Ada Islam, Kristen dan Katolik, semua bersatu dan berbaur di sekolah ini.

“Adab dan adat harus dijunjung tinggi disetiap daerah. Namun jika adab dan adat kami ada kelemahan maupun kekurangan dalam penyambutan, kami mohon maaf. Karena suatu kehormatan MAA, Camat dan Disdikbud mau mengunjungi sekolah ini,” demikian ucap Suriadi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.