Jurnalis : Suprijal Yusuf
ANTARANNEWS.COM|BLANGPIDIE-Tidak saja harga tanda buah segar (TBS) yang turun. Harga brondolan sawit juga anjlok mencapai 15 persen.
Harga brondolan (biji sawit yang rontok dari janjang) sehari sebelumnya sempat bertahan di level Rp 2.000/kg. Namun, Jumat (24/06/2022) pagi turun menjadi Rp 1.700/kg.
Rizal (40), salah seorang agen pengumpul brondolan sawit di Kuala Batee, kepada antarannews.com, Jumat (24/06/2022) siang mengakui bahwa harga brondolan anjlok sampai 15 persen.
Menurutnya, sebenarnya awal pekan ini harga brondolan di tingkat petani sempat berada pada posisi Rp 2.500/kg. “Harga itu sempat bertahan dua hari, kemudian bergerak turun secara beruntun, hingga hari ini berada di level Rp 1.700/kg,” ungkapnya.
Turunnya harga brondolan ini, katanya, sangat erat kaitan dengan pergerakan harga TBS kelapa sawit. “Kalau harga TBS turun, sudah pasti harga brondolan akan juga turun,” katanya.
Ketika ditanyai apakah harga brondolan akan bertahan, pihaknya tidak bisa memastikan. “Karena semuanya sangat tergantung pada posisi harga TBS. Kalau harga TBS bertahan kemungkinan harga brondolan akan bertahan,” jawabnya.
Hampir semua brondolan sawit produksi petani Abdya dipasok ke Medan, Sumatera Utara. Karena sampai sejauh ini, Abdya maupun kabupaten tetangga belum memiliki pabrik pengolahan brondolan sawit untuk dijadikan cruse palm oil/CPO.(*)