Pemerintah Kota Subulussalam Diminta Serius Mengurus PDAM

Kondisi longsor di Cepu yang juga menyasar pipa PDAM hingga saat ini belum ada tanda-tanda diperbaiki. ANTARAN/Khairul
Bagikan:

“Dalam dua minggu ni macat lagi, kadang hidup setengah jam tapi airnya kecil, entah sampai kapan baru normal,” sesal sumber yang enggan disebutkan namanya, pada Rabu (01/05/2024).

Jurnalis: Khairul

ANTARAN | SUBULUSSALAM – Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam diminta serius mengurus Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Masalahnya, persoalan PDAM sejak berdiri hingga hari ini sering terjadi kerusakan, namun upaya perbaikan dilakukan terkesan tak sepenuh hati. Bahkan ditengarai manajemen PDAM yang kurang beres sangat merugikan masyarakat.

Demikian sejumlah konsumen kepada Antarannews.com mencermati kondisi PDAM pasca berdiri sekira tahun 2010 lalu, atau dalam masa tiga periode Wali Kota Subulussalam depenitif hingga saat ini masih sarat persoalan, terlebih kerusakan.

Baca Juga:  Melalui BPBA Aceh, Pemko Subulussalam Serahkan Donasi untuk Korban Gempa Turki

Warga menyesalkan pihak PDAM yang seolah sekedar melakukan perbaikan jika persoalan PDAM terkabar melalui media sosial atau berita, seperti kerusakan terakhir April atau Ramadan lalu.

Ketika persoalan air PDAM tidak mengalir normal, lalu diberitakan media, dalam satu atau dua pekan berjalan normal. Namun beberapa pekan kemudian, macat kembali sampai hari ini.

“Dalam dua minggu ni macat lagi, kadang hidup setengah jam tapi airnya kecil, entah sampai kapan baru normal,” sesal sumber yang enggan disebutkan namanya, pada Rabu (01/05/2024).

Berita terdahulu, anggota DPRK Subulussalam, Bahagia Maha kepada Antarannews, 5 April 2024 lalu sebut jika PDAM mengabaikan hak dasar masyarakat soal air bersih.

Baca Juga:  Tim Assesor Polda Aceh Nilai Kompetensi ASN Administrator Eselon III Pemkab Aceh Selatan

Padahal, berulang rekomendasi DPRK melalui Pandangan Fraksi Rapat Paripurna meminta dinas terkait memprioritaskan perbaikan mesin pompa PDAM yang menjadi keluhan klasik agar kebutuhan air masyarakat terpenuhi normal.

Di sisi lain, selama ini Pemko dinilai lebih banyak menggunakan anggaran APBK untuk kegiatan yang belum tentu dibutuhkan, bahkan tidak lebih penting dari air.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Subulussalam, Alhaddin menjawab Antarannews melalui WA-nya, Rabu (01/05/2024) jika PDAM normal mengalir ke rumah konsumen hanya setengah jam sehari, dia beralasan anggaran.

“Menunggu biaya perbaikan pompa,” pesan Alhaddin,” sebutnya meskipun biaya itu belum diproses.

Baca Juga:  Harga Jahe di Abdya Terpuruk, Kunyit Naik

Sebelumnya, Alhaddin sebut jika tiga unit pompa mesin rusak. Dari dua yang berfungsi, harus dihidupkan bergantian setiap enam jam sekali.

Kendala lain, badan jalan longsor di Cepu, meskipun sejumlah warga membantah karena alasan ini tak berefek ke wilayah terdekat titik PDAM, seperti Jontor, Sikelang, Kampung Baru, Kuta Tengah atau Cepu.

Kata warga, kerusakan jalan di Cepu kemungkinan hanya akan terganggu paokan air ke Kampong Penanggalan hingga Subulussalam.

Berita terdahulu, untuk perbaikan kerusakan PDAM menurut Pelaksana PDAM, Simbolon agar bisa lancar 24 jam, pompa intake terpenuhi empat unit dan tambah tenaga operator. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.